COVID-19 Mengganas, DKI Jakarta Tunda PTM 15 Ribu Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menunda kegiatan tahapan pembelajaran tatap muka (PTM) di 15.326 sekolah, karena kasus COVID-19 kian meningkat.
"Ini sebelum 24 Juni pun karena kondisi yang sangat mengkhawatirkan kami bersurat untuk menghentikan piloting terbatas ini," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, dalam diskusi virtual yang disiarkan di kanal YouTube Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG) yang dikutip Minggu (27/6/2021).
Baca Juga: IDAI: Kematian Anak karena COVID-19 di Indonesia Tertinggi Sedunia
1. DKI tunda piloting uji coba PTM terbatas dan poloting tahap 1
Pembukaan sekolah di DKI Jakarta mulai dilakukan menjadi piloting terbatas uji coba pada 7 April 2021 pada 85 sekolah. Piloting ini dilakukan secara bertahap hingga 24 Juni 2021. Sekolah tersebut di antaranya enam madrasah.
Kemudian, DKI melakukan piloting pertama yang dimulai pada 9 Juni namun akhirnya ditunda.
"Lalu piloting ke-1 yang kami akan mulai lakukan ke 143 sekolah tadinya direncanakan 9 Juni, kami tunda, melihat kondisi seperti ini. Begitu pula tahap-tahap selanjutnya," kata dia.
2. Wacana tahapan PPKB di DKI Jakarta
Rencananya, DKI Jakarta akan melakukan Pelaksanaan Pembelajaran pada Kebiasaan Baru Bertahap (PPKBB) usai piloting tahap 1 terhadap 1.500 sekolah pada 2 Agustus 2021, dan beralanjut ke PPKB tahap 2 diikuti 4.888 sekolah pada 6 September 2021.
Setelahnya, pada PPKB tahap 3 rencananya akan berlangsung pada 4 Oktober 2021 dan diikuti 5.229 sekolah, dan PPKB tahap 4 pada 1 November 2021 melibatkan 3.411 sekolah, maka totalnya 15.326.
3. November 2021 rencananya seluruh sekolah di DKI kembali dibuka
Nahdiana menjelaskan pihaknya sudah melakukan penundaan lewat surat keputusan penghentian seluruh kegiatan di lingkungan sekolah. Dia mengatakan setiap tahapan tidak dilakukan serta merta.
"Seandainya kondisi tidak seperti saat ini pun, kami tidak langsung membuka semua sekolah dibuka, jadi pararel dengan rencana. Kami rencanakan sebetulnya November 2021 seluruh sekolah sudah bisa 100 persen melakukan pembelajaran tatap muka yang sesuai dengan kenormalan yang baru," ujarnya.
Baca Juga: Beredar, Surat BPOM Izinkan Sinovac untuk Vaksinasi Anak 12-17 Tahun