Deklarasi Gereja Ramah Anak Diharapkan Cegah Kekerasan dan Eksploitasi

Bentuk pengakuan gereja pada anak

Jakarta, IDN Times - Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) mendeklarasikan gereja sebagai rumah ibadah ramah anak. 

Menanggapi hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengungkapkan gereja perlu mengambil peran dalam menjamin terpenuhi dan terlindunginya hak-hak anak. Terlebih, di tengah maraknya kasus kekerasan yang menimpa anak.

"Hal itu dapat dilakukan melalui pelayanan gereja yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak, sesuai tumbuh kembang anak, tanpa kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi, serta meningkatkan partisipasi anak dalam kegiatan gereja," kata dia dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Waspada, Ini 15 Bentuk Eksploitasi Anak dalam Pemilu Menurut KPAI

1. Lindungi anak dari segala bentuk kekerasan hingga eksploitasi

Deklarasi Gereja Ramah Anak Diharapkan Cegah Kekerasan dan EksploitasiMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir untuk meresmikan kegiatan Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi) yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Sport Hall Ambon, Ambon, Maluku, Senin (26/6/2023) (Dok/KemenPPPA)

Gerakan yang dilakukan GPIB, kata Bintang, jadi upaya gereja agar anggota GPIB bisa mengadopsi prinsop gereja ramah anak yang disinergikan dengan substansi literasi digital. Mulai dari terpenuhinya hak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan, dan diskriminasi.

Gerakan ini diharapkan bukan hanya dilakukan di lingkungan gereja, tetapi juga lembaga-lembaga pelayanan milik gereja dan keluarga.

"Salah satu penjabaran dari prinsip dasar yang sangat penting, yang harus diterapkan dalam sebuah Gereja Ramah Anak, adalah memberikan ruang seluas-luasnya untuk anak berpartisipasi, termasuk melibatkan anak dalam pengambilan keputusan,” katanya.

2. Teknologi informasi hindari anak dari berbagai arus informasi

Deklarasi Gereja Ramah Anak Diharapkan Cegah Kekerasan dan EksploitasiMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga saat hadiri Kongres Perempuan Nasional, di Semarang, Kamis (24/8/2023). (dok. Humas KemenPPPA)

Bintang mengatakan salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah laju arus informasi yang semakin tidak terbendung. Banyak informasi yang tidak layak anak beredar, seperti informasi dan tayangan berunsur pornografi, kekerasan, dan lain sebagainya.

Karena itu, lanjut Bintang, lewat teknologi informasi, gereja dapat memberikan pelayanan pada murid dan edukasi untuk memperkokoh keimanan, serta edukasi literasi digital. Anak-anak juga jadi punya bekal untuk menyaring informasi.

Baca Juga: Komnas Perempuan: Kasus Atasan Ajak Staycation Modus Eksploitasi Seksual

3. Gereja seutuhnya hadir untuk anak-anak

Deklarasi Gereja Ramah Anak Diharapkan Cegah Kekerasan dan EksploitasiAnak sekolah minggu HKBP Banda Aceh melaksanakan ibadah Jumat Agung dari rumah dengan menggunakan panduan daring yang disiapkan oleh pihak gereja di Banda Aceh, Aceh, Jumat (10/4/2020) (ANTARA FOTO)

Sementara, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pet. Jacky Manuputty mengatakan, gereja ramah anak sebenarnya adalah bentuk pengakuan kesalahan gereja terhadap anak-anak.

“Kita harus bilang begitu, supaya mendorong kita, memacu kita, lebih kuat lagi, karena gereja memang harus menjadi tempat di mana semua anak terlindungi. Menjadi tempat dimana anak-anak memperoleh haknya, untuk mengenal persekutuan, mengenal pemberitaan firman Tuhan dan lain-lain,” ujar Jacky.

Jacky mengatakan sudah sejak lama, gereja memberi jarak bagi anak-anak, contohnya saat mereka ditegur saat ada di gereja. Maka pencanangan gereja ramah anak menurutnya harus mengubah berbagai hal.

“Mulai dari mindset perspektif para pelayan, institusinya dan jemaatnya. Sebab gereja itu bukan cuma pelayan, bukan cuma pendeta gereja, tapi juga adalah setiap keluarga. Terintegrasi semua, gereja, lembaga-lembaga, badan-badan pelayanan dan lain-lain, yang terintegrasi terkait dengan gereja, itulah gereja seutuhnya yang hadir buat anak-anak,” kata dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya