Jakarta Utara Petakan Titik Genangan untuk Hadapi Musim Hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memetakan titik genangan sekaligus mencarikan solusinya. Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengutarakan, penanggulangan genangan tak bisa dikerjakan sepihak pemerintah saja, melainkan juga melibatkan pemangku kepentingan lainnya (stakeholder) dan elemen masyarakat.
Untuk itu, ada agenda rapat mendengarkan kendala serta mencarikan solusi dari enam kecamatan di Jakarta Utara.
“Kita terus berupaya memetakan sekaligus mencari solusi agar titik-titik genangan di Jakarta Utara berkurang dibandingkan tahun lalu,” kata Ali dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).
Baca Juga: Antisipasi Genangan, Pembangunan Waduk di TPU COVID-19 Rorotan Dimulai
1. Gerebek lumpur dan sampah jadi salah satu upaya kurangi titik genangan
Ali mengatakan, salah satu upaya mengurangi titik genangan adalah dengan mengadakan gerebek lumpur dan sampah, yang mulai diintensifkan baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun tingkat kota.
Termasuk menyiapkan posko banjir untuk memberikan informasi lengkap bagi masyarakat terkait dengan demografi wilayah, curah hujan, sarana dan prasarana, hingga titik pengungsian.
2. Pompa sudah siaga dalam keadaan baik
Editor’s picks
Dia menjelaskan, penyiagaan pompa, baik pompa stasioner dan mobile juga sudah di cek kondisinya dan dalam keadaan baik, namun masih ada perbaikan yang perlu dilakukan.
"Tapi November mendatang semuanya sudah oke kondisinya (siap dioperasikan),” kata dia.
3. Titik genangan berulang di Jakarta Utara diklaim telah diatasi
Sementara Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Utara Adrian Mara Maulana memastikan, sejumlah titik genangan berulang seperti di Jalan Gaya Motor Raya, Tanjung Priok telah diatasi secara berkesinambungan.
Titik genangan tersebut diatasi dengan memperlebar dan memperdalam saluran air hingga mengganti mesin pompa stasioner yang semula berkapasitas lima ratus liter per detik, kini menjadi seribu liter per detik.
“Kami fokuskan pada sejumlah titik yang diperkirakan perlu perhatian khusus saat musim hujan tahun ini,” kata dia.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada Bencana Hidrometeorologi