Komnas Perempuan: Banyak Kekerasan Terjadi Selama Pacaran 

Sekurangnya ada 11.975 kasus kekerasan di ruang privat

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengungkapkan kasus kekerasan yang terjadi selama pacaran merupakan kasus kekerasan di ruang privat yang paling banyak dilaporkan.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengungkapkan kasus mahasiswi Mojokerto NW yang bunuh diri di pusara ayahnya karena dipaksa aborsi oleh kekasih adalah salah satu bentuk kekerasan di dalam pacaran (KDP).

"Banyak dilaporkan kepada Komnas Perempuan dan juga kepada lembaga-lembaga pendamping, KDP hampir selalu menjadi nomor tiga terbanyak dari kasus kekerasan di ruang privat yang dilaporkan kepada lembaga-lebaga pendamping," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/12/2020).

1. Ada hampir 12 ribu kasus yang tercatat

Komnas Perempuan: Banyak Kekerasan Terjadi Selama Pacaran Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani

Data ini merupakan data periode 2015-2020. Tercatat sekurangnya ada 11.975 kasus yang dilaporkan oleh berbagai pengada layanan di hampir 34 Provinsi atau 20 persen dari total kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di ranah privat.

"Di kurun waktu yang sama, rata-rata Komnas Perempuan menerima 150 kasus KDP yang dilaporkan," kata dia.

Baca Juga: Kurangnya Perhatian pada Perempuan Korban Kekerasan dengan HIV/AIDS

2. Korban dikriminalisasi hingga kedok suka sama suka

Komnas Perempuan: Banyak Kekerasan Terjadi Selama Pacaran Ilustrasi Kekerasan pada Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasus KDP, kata dia, sering kali berakhir dengan kebuntuan di proses hukum. Karena hubungan pacaran sering menjadikan korban disalahkan atau relasi mereka dianggap suka sama suka.

"Dalam konteks pemaksaan aborsi yang dihadapi NW ini sering kali tempatkan sebagai pihak yang dikriminalkan sementara pihak laki-laki itu bisa melenggang pergi saja karena tidak terjerat oleh hukum," kata Andy

3. Pacar NW seorang polisi dan kini sudah dibui

Komnas Perempuan: Banyak Kekerasan Terjadi Selama Pacaran Ilustrasi penangkapan (IDN Times/Mardya Shakti)

NW, mahasiswi asal Malang, diduga bunuh diri dengan cara meminum racun di pusara ayahnya di Mojokerto, Jawa Timur, 2 Desember 2021. Jasadnya ditemukan sore hari.

Dia diketahui sedang menjalin asmara dengan seorang polisi berpangkat Bribda dengan inisial R. Belakangan R diduga memaksa NW melakukan aborsi dan orang tua R menolak menikahkan NW.

R kini sudah ditahan dan ditindak dengan penghentian tidak dengan hormat (PTDH).

Baca Juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Terus Meningkat

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya