Komnas Perempuan Nilai 3 Capres Belum Optimal Jelaskan Disabilitas

Masih ada pengunaan kata normal pada yang tak disabilitas

Jakarta, IDN Times - Dalam debat capres terakhir pada Minggu (4/2/2024) malam, Komisioner Komnas Perempuan yang dikenal sebagai aktivis gerakan inklusi disabilitas Bahrul Fuad menyatakan, secara umum ketiga capres belum memberikan jawaban yang optimal soal isu disabilitas di Indonesia. 

“Secara umum ketiga capres belum memberikan jawaban yang optimal terkait dengan pertanyaan moderator mengenai konsesi dan data disabilitas di Indonesia,”kata dia kepada awak media, dikutip Senin (5/2/2024).

1. Konsesi tak dijelaskan secara gamblang

Komnas Perempuan Nilai 3 Capres Belum Optimal Jelaskan DisabilitasDok.IDN Times/Istimewa

Menurut UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, konsesi merupakan segala bentuk potongan biaya yang diberikan kepada penyandang disabilitas berdasarkan kebijakan pemerintah. Namun, dari ketiga capres, tidak ada yang memberikan penyataajelas terkait konsesi ini.

2. Prabowo sebut masyarakat nondisabilitas dengan kata normal

Komnas Perempuan Nilai 3 Capres Belum Optimal Jelaskan DisabilitasKetiga calon presiden saat debat capres kelima yang digelar di JCC, Minggu (4/2/0224). (youtube.com/tvOne Digital TV POOL)

Bahrul Fuad mencatat capres nomor urut 1, yakni Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo punya rencana yang jelas terkait data disabilitas. 

Namun, dia menyoroti capres 2, Prabowo Subianto masih menggunakan istilah "normal" untuk menyebut mereka yang bukan disabilitas, serta masih mendukung program sekolah khusus untuk penyandang disabilitas. 

“Hal ini bertentangan dengan perjuangan gerakan disabilitas yang bertujuan mewujudkan pendidikan inklusi di semua tingkatan,” kata dia.

3. Narasinya bukan pendekatan HAM dan kesetaraan

Komnas Perempuan Nilai 3 Capres Belum Optimal Jelaskan DisabilitasPrabowo Subianto saat debat capres kelima yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2). (dok. TKN Prabowo-Gibran)

Selain itu, Bahrul menekankan bahwa narasi tentang disabilitas dalam debat capres kelima masih didominasi oleh pendekatan medical model, bukan pendekatan HAM dan kesetaraan. 

Pernyataan-pernyataan semacam itu dinilai sebagai kontraproduktif terhadap perjuangan inklusi disabilitas yang telah dilakukan oleh para aktivis gerakan disabilitas selama ini.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya