Mensos: Tagana Pahlawan Kemanusiaan di Tengah Pandemik COVID-19

Tugas Tagana urusan dapur hingga pemakaman pasien COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Juliari P Batubara mengapresiasi pada Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu pemerintah memerangi pandemik virus corona atau COVID-19. Salah satu peran mereka adalah memakamkan jenazah korban meninggal akibat virus corona.

"Tagana yang merupakan relawan sosial telah mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan, mereka bekerja tanpa pamrih, mereka bekerja tak kenal lelah. Tagana adalah pahlawan kemanusiaan," ujar Juliari melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6).

1. Mensos turut memantau kegiatan yang dilakukan Tagana

Mensos: Tagana Pahlawan Kemanusiaan di Tengah Pandemik COVID-19Menteri Sosial Juliari P Batubara (Dok Kemensos)

Juliari mengaku turut memantau aktivitas di Grup Tagana melalui aplikasi percakapan WhatsApp, dengan memberikan sejumlah arahan dan motivasi.

“Saya monitor aktivitas mereka (Tagana), sejak awal Maret sampai sekarang sudah banyak hal yang mereka kerjakan, untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemik COVID-19," kata dia.

Mensos menjelaskan anggota Tagana mengerjakan satu hal yang selama ini belum pernah mereka kerjakan, yakni menguburkan jenazah korban COVID-19.

"Saya lihat di grup ada foto-foto dan video aktivitas mereka sedang menguburkan jenazah di malam hari, dengan penerangan lampu senter," kata Juliari.

Juliari mengatakan, di saat orang-orang menghindari virus, Tagana justru berjibaku menguburkan jenazah pasien COVID-19. Karena itu, menurut dia, tugas mereka sangat mulia.

Baca Juga: Bikin Gempar! Jenazah COVID-19 Diambil Paksa Bareng Ranjang RS

2. Ada rasa bangga sebagai seorang Tagana, karena bisa menolong sesama

Mensos: Tagana Pahlawan Kemanusiaan di Tengah Pandemik COVID-19Pemakaman Jenazah COVID-19 (Dok. Kemensos)

Sementara, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Andi Septianto Adinata mengatakan, anggota Tagana di wilayah Kabupaten Kapuas memiliki tugas menyolatkan jenazah, mengantar ke pemakaman, hingga menutup liang lahat.

“Mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, PSC 119 Kapuas dan Rumah Sakit Kapuas," kata dia.

Anggota Tagana Kabupaten Kapuas Muhammad Alian Noor yang menjadi tim penguburan menceritakan pengalamannya saat bisa berkontribusi dalam penanganan kasus COVID-19 di wilayahnya. Ada rasa khawatir, tapi juga ada kebanggaan karena bisa membantu sesama.

"Awalnya saya agak khawatir karena ditugasi menguburkan jenazah COVID-19, setelah terjun timbul rasa senang karena bisa membantu sesama yang orang lain tidak punya kesempatan seperti saya," ungkap Ali yang sudah dua tahun menjadi anggota Tagana.

3. Kegiatan Tagana tak hanya menguburkan jenazah COVID-19, tapi juga soal urusan dapur

Mensos: Tagana Pahlawan Kemanusiaan di Tengah Pandemik COVID-19Pemakaman Jenazah COVID-19 (Dok. Kemensos)

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), tim Tagana telah melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari penyemprotan disinfektan hingga layanan dapur umum.

"Tagana sebagai ujung tombak dalam penyiapan makanan siap saji, dengan membuka dapur umum yang dipusatkan di Gedung Konvensi Kalibata," kata Pepen.

Pepen menambahkan Direktorat PSKBA juga telah mendistribusikan APD sebanyak 108.930 paket dan sarung tangan sebanyak 24.000 buah, kepada tim Tagana di berbagai daerah.

“Kami juga telah mengirimkan cairan disinfektan 20.000 liter dan alat semprot disinfektan 2.000 unit ke 34 dinas sosial provinsi, untuk didistribusikan ke seluruh dinas sosial kabupaten atau kota," kata dia.

Baca Juga: Jenazah yang Dibawa Kabur Keluarga di Makassar Positif COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya