Polisi Selidiki Penembakan Ustaz di Tangerang, Begini Kronologinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkapkan pihaknya tengah menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan ahli pengobatan alternatif sekaligus ketua majelis taklim di Jalan Naen Saba, Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (18/9/2021) malam.
"Sekarang Polres Tangerang Kota dibantu Polda Metro Jaya sedang menyelidiki. Kami sudah mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan olah TKP bersama Labfor," kata dia.
Baca Juga: RSUD Tangerang Rawat 10 Korban Luka Kebakaran Lapas Tangerang
1. Korban sempat dibawa ke rumah sakit tapi akhirnya meninggal dunia
Yusri menjelaskan korban sebelumnya dinarasikan sebagai seorang ustaz bernama Armand alias Alex. Selain itu, korban bekerja juga sebagai ahli pengobatan alternatif.
"Memang dia adalah ketua majelis taklim di kompleksnya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif," ujarnya.
Penembakan terjadi pada Sabtu pukul 18.30 WIB. Menurut keterangan saksi, terdengar bunyi letusan senjata api dan kemudian korban sudah tergeletak dengan kondisi luka tembak.
"Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Mulia. Adapun indentitas korban inisial A. Yang bersangkutan meninggal dunia dengan luka tembak," kata Yusri.
2. Polisi periksa proyektil yang ada di lokasi kejadian
Kepolisian juga tengah meminta keterangan saksi dan menunggu hasil autopsi korban dari rumah sakit. Selain itu, proyektil juga tengah diperiksa di laboratorium.
"Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari labfor. Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP, penembakan terjadi saat keadaan sudah mulai gelap. Jam 18.30 WIB," ujar Yusri.
3. Ada orang berpakaian driver ojol berada di lokasi selama tiga hari
Sebelumnya, menurut Ketua RW 05 setempat, Ahmad Mangku, peristiwa tersebut berawal saat ustaz Alex pulang salat magrib dengan anaknya. Saat itu, ada dua pria duduk di dekat warung tepat beberapa meter dari lokasi kejadian. Pria tersebut mengenakan atribut ojek online (ojol).
"Jadi pelaku udah tiga hari duduk terus di warung. Orang (pelaku) beli es, itu ada dua orangnya. Motornya diparkir kira-kira radius 20 meter. Saat kejadian, anak itu lihat dengan jaket baju hijau atau ojek online," kata Ahmad, Minggu (19/9/2021).
Usai sang anak masuk ke dalam rumah, kemudian terdengar suara seperti ledakan petasan dan tiba-tiba korban sudah tergeletak.
Baca Juga: Polisi Selidiki Video Penembakan Anjing yang Viral di Malang