Soroti Ketimpangan Gender, Menteri PPPA: Nyatanya Perempuan Kuat

Sekolah PIMTI disebut bisa jadi wadah kesetaraan gender

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan penting bagi seluruh perempuan, untuk berkarya, baik di rumah tangga maupun di ruang publik dan dapat berdaya, terus meningkatkan pengetahuan dan kapasitasnya, sehingga potensinya dapat dimaksimalkan dan diamalkan bagi lingkungan sekitarnya.

Bintang sangat menyayangkan bahwa hingga saat ini, perempuan masih mengalami ketimpangan dalam mengakses, berpartisipasi, mengontrol dan menerima manfaat pembangunan dibandingkan laki-laki. 

“Hal ini terlihat nyata dari berbagai indeks, baik Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Namun perlu kita pahami benar bahwa ketimpangan ini bukan disebabkan karena perempuan lemah ataupun tidak kompeten, melainkan akibat konstruksi sosial patriarki yang telah kuat mengakar selama berabad-abad, yang membuat masyarakat memandang posisi perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Menjadi tugas kita bersama untuk dapat mengkonstruksi ulang pandangan yang salah tersebut, karena perempuan nyatanya merupakan kekuatan,” ujar Menteri Bintang dalam Virtual Launching Sekolah PIMTI Perempuan, Kamis (3/2/2022).

1. Tingkatkan kapasitas perempuan dari kelas reproduktif hingga sosial

Soroti Ketimpangan Gender, Menteri PPPA: Nyatanya Perempuan Kuatilustrasi pegawai/non-ASN (IDN Times/Aditya Pratama)

Bintang memberi apresiasi pada Ikatan Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia yang dianggap berjuang meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan melalui peluncuran Sekolah PIMTI Perempuan. Menurutnya, ini adalah momentum bagi perempuan untuk berperan aktif meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai kelas yang ditawarkan oleh Sekolah PIMTI Perempuan. 

“Ketiga kategori kelas yaitu Kelas Reproduktif, Kelas Produktif, dan Kelas Sosial Kemasyarakatan yang ditujukan secara khusus bagi perempuan sesuai dengan kategori masing-masing, dapat menjadi wadah pembelajaran yang luar biasa. Sekolah ini juga merupakan bukti nyata bahwa saat perempuan memimpin, mereka akan mengangkat derajat perempuan di sekitarnya pula. Mereka akan mendorong, menginspirasi, dan memotivasi perempuan-perempuan lainnya untuk maju bersama,” ujar Bintang. 

Bintang meminta agar masyarakat bersama-sama mau mendukung perempuan Indonesia untuk berani bermimpi dan mewujudkannya. Karena perempuan, apapun profesinya, baik yang bekerja di rumah tangga, di dalam masyarakat, di kantor, dan dimanapun juga, tidak lebih rendah dibandingkan laki-laki, dan bukan ada untuk mendukung laki-laki saja, melainkan untuk berjalan beriringan secara setara, berkarya dalam pembangunan nasional, demi kesejahteraan untuk semua. 

Baca Juga: Dugaan Percobaan Pemerkosaan Jurnalis, Media Diminta Jaga Ruang Aman

2. Tingkatkan kapabilitas perempuan khususnya sebagai ASN

Soroti Ketimpangan Gender, Menteri PPPA: Nyatanya Perempuan KuatIlustrasi ASN yang bekerja di Organisasi Perangkat Daerah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Presidium Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia, Sri Hadiati Wara Kustriani menerangkan tujuan dibentuknya PIMTI Perempuan Indonesia untuk dapat mengakselerasi perwujudan perempuan berdaya guna mendukung tujuan pembangunan nasional, salah satu misinya adalah meningkatkan kapabilitas perempuan Indonesia khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan.  

Siti mengungkapkan data statistik Badan Statistik Pusat (BPS), di lingkungan ASN sendiri jumlah ASN laki-laki dan perempuan memang cukup kompetitif meskipun masih lebih banyak laki-laki bahkan sampai level manajer tengah. Namun, jumlah ini tidak seimbang jika dilihat dari level pimpinan tinggi dan pratama yang mana mayoritas masih lebih banyak laki-laki yang menempatinya. 

"Perempuan-perempuan Indonesia harus berdaya dan mampu berdampingan dengan laki-laki untuk mewujudkan mimpi membangun Indonesia menuju negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia melalui Sekolah PIMTI Perempusn bisa menjadi motivator bagi para ASN perempuan dalam mengejar karir sekaligus tanpa melupakan peran gandanya dalam keluarga dan organisasi dimana mereka bekerja," ujarnya.

3. Kelas dilaksanakan daring dan luring

Soroti Ketimpangan Gender, Menteri PPPA: Nyatanya Perempuan KuatIlustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Sri mengatakan sekolah PIMTI Perempuan punya program beragam yang berkaitan dengan peran reproduktif perempuan bekerja, rumah tangga, dan perempuan dalam isu sosial kemasyarakatan.

Program ini akan dilakukan dalam berbagai kelas baik luring maupun daring yang akan diisi oleh berbagai narasumber yang merupakan pakar dalam bidangnya masing-masing. Akan ada sesi kelas online, onsite, webinar, talkshow  dengan berbagai isu yang bisa diikuti oleh siapapun.

"Khusus bagi ASN akan ada kelas kepemimpinan, motivasi, integritas, dan lainnya yang lebih bersifat sharing dari para pakar dan pimpinan tinggi perempuan dengan tujuan mengisi kekosongan pengembangan kapasitas yang sudah dilakukan secara formal. Kami sadar pengembangan kompetensi yang dilakukan secara kedinasan selama ini masih belum bisa menjangksu keseluruhan ASN, mudah-mudahan kehadiran Sekolah PIMTI Perempuan dapat mengisi kekosongan tersebut,” kata Sri. 

 

Baca Juga: Perempuan Korban Kekerasan Berpotensi Lahirkan Anak Stunting

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya