Sosok AKP Novandi Arya, Putra Gubernur Kaltara yang Tewas Kecelakaan

Ditemukan meninggal di kawasan Senen, Jakarta Pusat

Jakarta, IDN Times - Seorang anggota Polri, AKP Novandi Arya Kharisma ditemukan meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal saat berkendara di Jakarta. Novandi ditemukan tewas di dalam mobil pada Senin (7/2/2022) di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Diketahui, Novandi adalah putra dari Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, kecelakaan terjadi karena korban kurang hati-hati hingga terjadi tabrakan dan mobil terbakar.

"Diduga karena kurang hati-hati sehingga menabrak separator dan akibatnya timbul percikan api," ujar Sambodo, Rabu (9/2/2022).

1. Putra sulung dari tiga bersaudara

AKP Novandi Arya Kharizma adalah putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan istrinya Rachmawati.

Mengikuti jejak seperti ayah sebagai seorang polisi, AKP Novandi diketahui bertugas sebagai Kasatpol Polairud Polres Berau, Kalimantan Timur dan pernah menjabat sebagai Kasat Pol Air Polres Kukar dan bertugas di KP3.

Baca Juga: Anak Gubernur Kaltara Tewas Kecelakaan Mobil, Ini Penyebabnya

2. Lulusan S2 Univeristas Mulawarman

Sosok AKP Novandi Arya, Putra Gubernur Kaltara yang Tewas KecelakaanIlustrasi Kecelakaan Kendaraan. (IDN Times/Aditya Pratama)

AKP Novandi Arya sebelum jadi polisi merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Kendal.

Dalam akun Facebook pribadinya dia menjelaskan bahwa dia adalah lulusan magister Ilmu Administrasi Negara Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

AKP Novandi Arya diketahui sudah memiliki seorang istri bernama Eka.

3. Ada satu korban berinisial F

Sosok AKP Novandi Arya, Putra Gubernur Kaltara yang Tewas KecelakaanDirektur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo (ANTARA/Fianda Rassat)

Kecelakaan ini membuat mobil yang dikendarai AKP Novandi dan satu korban perempuan berinisial F (31) terbakar. Sambodo menyebutkan, warga di sekitar lokasi berusaha mengeluarkan korban dari mobil. Namun, percikan itu membuat warga takut.

"Warga menjauh karena takut ada ledakan," jelasnya.

Kondisi korban kata Sambodo hampir 100 persen terbakar saat kecelakaan, maka dari itu polisi sempat sulit mengidentifikasinya.

Baca Juga: Komnas HAM Kecam Kekerasan Polisi pada Warga Desa Wadas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya