Wamenkes: Pandemik COVID-19 Seperti Perang Dunia III

"Musuh yang tidak kasatmata."

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pandemik COVID-19 ini tak bisa diketahui kapan bakal berakhir. Dia mengibaratkan pandemik ini adalah Perang Dunia III karena yang dilawan adalah virus yang tidak kasat mata.

"Saya selalu menganggap proses ini sama dengan proses Perang Dunia III. Perang Dunia I kontak fisik, Perang Dunia II kontak fisik, Perang Dunia III yang kita hadapi sekarang di seluruh dunia adalah kontak dengan musuhnya yang tidak kasatmata," kata dia dalam acara 1 Tahun Pandemi COVID-19, Inovasi Indonesia Untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi yang disiarkan secara daring, Selasa (2/3/2021).

1. Tak akan tahu kapan pandemik bakal usai

Wamenkes: Pandemik COVID-19 Seperti Perang Dunia IIIIlustrasi suasana pandemik COVID-19 di Paris. ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe

Dia menjelaskan bahwa virus ini tak bisa diketahui kapan bakal berakhir bahkan mungkin tak pernah bisa selesai. Dante mengatakan dunia saat ini tengah menghadapi situasi tatanan dunia yang baru.

"Di mana kita harus hidup secara manusia dengan modal yang kita lakukan sekarang ini," kata dia. Perang dengan musuh yang tak kasatmata ini berimbas pada banyak hal, bukan hanya ekonomi saja.

"Ini juga terjadi pada skala mikro, dan di proses pendidikan, anak-anak kita tidak bisa bersekolah, mereka kehilangan momentum sosial, kehilangan momentum bermain. Dan beberapa masyarakat akan terpengaruh karena kontraksi ekonomi ini berimbas pada Perang Dunia III yang kita hadapi sekarang," kata dia.

Baca Juga: Deretan Kepala Daerah Meninggal dan Terpapar COVID-19 Selama Pandemik

2. Jadi sejarah umat manusia

Wamenkes: Pandemik COVID-19 Seperti Perang Dunia IIIMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) berbincang dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono jelang rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Dia mengatakan penanganan COVID-18 ini adalah salah satu proses dalam kehidupan manusia dan sejarah umat manusia. "Apakah nanti kita akan tetap berjalan pada situasi budaya dan kehidupan seperti ini?" ujarnya.

Dante juga menyebutkan Indonesia perlu bertumpu pada kemampuan riset untuk melakukan inovasi yang mempunyai model-model akselerasi yang paling cepat.

"Kalau sekarang kita menemukan alat-alat untuk diagnosis dan untuk skrining, beberapa waktu yang ke depan kita akan menemukan kolaborasi dalam bentuk vaksinasi nasional, vaksin nasional dan bukan tidak mungkin kita akan menemukan obat-obat yang mungkin bisa akan memberikan aspek positif untuk menyembuhkan dan memberikan terapi yang optimal pada COVID-19," ujar dia.

3. Varian mutasi B117 asal Inggris baru ditemukan tadi malam

Wamenkes: Pandemik COVID-19 Seperti Perang Dunia IIISatu Tahun Pandemik COVID-19: #InovasiIndonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemik (Youtube.com/Kemenristek/BRIN)

Untuk diketahui, saat ini pandemik COVID-19 di Indonesia genap berusia satu tahun pada 2 Maret 2021 setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan dua orang pertama di Indonesia yang terpapar virus corona. 

Baru-baru ini Dante mengatakan bahwa pemerintah baru menemukan dua kasus mutasi B117 varian virus baru yang menyebar di Inggris yang memiliki potensi menular lebih dari 70 persen dari varian sebelumnya

"Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," ujar dia.

Baca Juga: Suka Duka Hamil dan Melahirkan di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya