Polda Sulteng Dipenuhi 1.682 Pengungsi Korban Gempa Palu

Suplai makanan menipis di posko Polda Sulteng

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 1.682 pengungsi korban gempa dan tsunami di Palu masih memenuhi halaman Polda Sulawesi Tengah. Sementara, kebutuhan logistik terus menipis di posko tersebut.

Korban jiwa akibat gempa dan tsunami di kota Palu bertambah menjadi 384 orang dan korban luka 540 orang. Bagaimana kondisi terkini para pengungsi di posko tersebut?

1. Lima orang meninggal di posko Polda Sulteng

Polda Sulteng Dipenuhi 1.682 Pengungsi Korban Gempa PaluKementerian PUPR

Dilansir kantor berita Antara, Senin (1/10) pagi, ada lima orang yang meninggal di posko pengungsian Polda Sulteng, akibat luka berat yang dialami. Para pengungsi ini berasal dari Talise, Kampung Nelayan, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu. 

Koordinator Posko Pengungsian Polda Sulteng Ahmar FR mengatakan para pengungsi umumnya masih mahasiswa.

"Umumnya adalah anak-anak kuliahan," kata dia.

Baca Juga: ACT: 61 Warga Asing Hilang Akibat Gempa Donggala dan Palu

2. Polda Sulteng siapkan fasilitas dan informasi korban hilang, namun kekurangan suplai makanan

Polda Sulteng Dipenuhi 1.682 Pengungsi Korban Gempa PaluANTARA FOTO/ Akbar Tado/ama/18.

Polda Sulteng sudah menyiapkan fasilitas untuk berteduh bagi para pengungsi, seperti tempat dan tenda. Serta tersedia air bersih, penerangan, dan kendaraan operasional yang dibutuhkan. Namun di posko ini kebutuhan makanan masih kurang. 

Selain itu, posko Polda Sulteng juga menyendiakan bantuan bagi warga yang ingin mencari tahu informasi tentang keluarga yang masih hilang. Hal itu dilakakukan karena berbagai tim terus melakukan evakuasi di semua lokasi yang terdampak.

3. Pasien banyak mengalami patah tulang

Polda Sulteng Dipenuhi 1.682 Pengungsi Korban Gempa PaluANTARA FOTO/BNPB

Ahmar juga menyebutkan banyak pasien rujukan dari RSUD Undata Palu yang harus diinapkan di posko tersebut. Sebanyak 26 dari 86 pasien RSUD Undata dititipkan di halaman polda, karena kondisi bangunan rumah sakit tersebut banyak mengalami kerusakan pasca-gempa pada Jumat (28/9).

Tim medis posko Polda Sulteng, Jolo Naslam mengatakan umumnya pasien mengalami patah tulang dan memerlukan oksigen. Karena itu ada juga pasien dari RSUD Undata yang dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara dan rumah sakit lainnya.

"Setelah dirujuk dari RSUD Undata ada korban yang meninggal di rumah sakit lain," kata Joko.

Semoga tidak ada lagi korban akibat gempa dan tsunami di Sulteng ya guys.

Baca Juga: ACT: 1.203 Orang Meninggal dalam Gempa dan Tsunami Palu-Donggala

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya