ACT: 61 Warga Asing Hilang Akibat Gempa Donggala dan Palu

Proses pendataan terkendala listrik padam

Jakarta, IDN Times - Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) masih mendata jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah, sebanyak 1.203 orang.

"Korban meninggal 1.203 yang tersebar di beberapa titik, jumlah korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan tsunami," kata Vice President ACT Insan Nurrohman seperti dikutip Antara, Senin (1/10).

1. Puluhan warga lokal dan warga negara asing (WNA) tercatat hilang

ACT: 61 Warga Asing Hilang Akibat Gempa Donggala dan PaluANTARA FOTO/Basri Marzuki/sgd/ama/18.

Insan menjelaskan, ACT juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendata korban gempa dan tsunami.

"Jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara asing," tutur dia.

Rincian data korban yang didapat dari tim ACT di lapangan adalah Kelurahan Petobo 700 orang, RS Wirabuana 10 orang, RS Undata 201 orang, Masjid Raya 50 orang, RS Bhayangkara 161 orang, Kecamatan Tawaeli 35 orang, Kelurahan Kayumalue Pajeko dua orang, Kelurahan Kawatuna lima orang, Pos Pol PP tujuh orang, dan RS Madani 32 orang.

Baca Juga: Ini yang Dibutuhkan Korban Gempa Donggala

2. Korban luka berat 540 orang dan pengungsi 16.732 jiwa

ACT: 61 Warga Asing Hilang Akibat Gempa Donggala dan Palu(Sejumlah anggota Basarnas melakukan Evakuasi di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah) ANTARA FOTO/Akbar Tado

ACT juga mencatat korban luka berat 540 orang. Mereka tersebar di beberapa titik, yaitu RS Woodward Palu 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS Undata Mamboro Palu 160 orang, dan RS Wirabuana 184 orang.

Jumlah pengungsi di Kota Palu hingga Minggu (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik pengungsian, dengan wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.

3. Proses pendataan terkendala listrik padam

ACT: 61 Warga Asing Hilang Akibat Gempa Donggala dan PaluANTARA FOTO/Akbar Tado

Insan mengatakan hingga saat ini pendataan terkait dampak tsunami masih terkendala listrik padam.

"Komunikasi lumpuh akibat listrik padam menyebabkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat," kata Insan.

Semoga jumlah korban tidak bertambah lagi ya guys.

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Siap Ulurkan Tangan Bantu Atasi Dampak Gempa Palu

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya