Jakarta, IDN Times - Pengakuan mengejutkan diutarakan terdakwa Linda Pujiastuti dalam sidang kasus sabu eks Kapolda Sumatra Barat, Teddy Minahasa, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (1/3/2023).
Linda alias Anita itu mengaku dirinya merupakan istri siri Teddy. Pernyataan itu disampaikan saat menanggapi keterangan Teddy yang duduk sebagai saksi mahkota.
“Saya itu istri sirinya pak Teddy Minahasa, biarpun beliau tidak mengakuinya,” kata Linda, tegas.
Awalnya, Linda menjelaskan kepada majelis hakim, dirinya memiliki hubungan sepesial dengan Teddy. Sehingga, ia membantah keterangan Teddy yang merasa dijebak.
Salah satu contohnya, saat keduanya bekerja sama dalam pencegahan peredaran narkotika dan terapung di Laut Tiongkok Selatan. Saat itulah keduanya kerap tidur bareng.
“Saya keberatan kalau ini jebakan, saya dengan Pak Teddy tidak pernah ada masalah, waktu ke Laut China itu saya gagal saya minta maaf. Dan saya tidak pernah berantem dan saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy biarpun beliau tidak mengakui. Kami tiap hari di kapal tidur bersama,” kata Linda.
Linda menjelaskan, pengakuan soal istri siri perlu diutarakan untuk membantah keterangan Teddy bahwa dirinya dijebak dalam kasus ini. Justru, Linda menyebut dirinya menjadi kaki tangannya untuk mengedarkan sabu dari Padang ke Jakarta.
Linda mengaku pernah ke Padang untuk menjemput sabu dari Teddy, setelah operasi di Laut Tingkok gagal.
“Saya sempat meminta maaf beliau jawabnya, tidak apa-apa, lain kali kalau ada proyek lagi kita kerjakan. Cari yang gampang saja,” kata Linda.
“Saya juga menawarkan untuk pergi ke Padang masih ada itu di chatnya, kalau gitu saya ke Padang, saya ambil barangnya, gak apa-apa ke Padang asal bawa uang cash-nya. Nanti bayarnya ketemu di Padang, nanti lewat darat akan dikawal anggotanya, itu chat juga ada,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Linda menegaskan, dirinya tidak menjebak Teddy. Bahkan, menurutdia, bisa saja Teddy menjebak Linda saat menjemput dan mengantar sabu dari Padang ke Jakarta.
“Jadi kalau itu jebakan, saya ke Padang itupun bisa dijebak kami,” kata dia.
Ketua Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jon Saragih, kemudian menyudahi tanggapan Linda atas kesaksian Teddy. Ia pun bertanya soal tanggapan Linda ke Teddy, namun ia malah minta diberi kesempatan untuk mengklarifikasi.
“Baik, terdakwa masih dengan kesaksiannya?” tanya Hakim.
“Kami ingin mengklarifikasi,” kata Teddy.
“Baik, tidak klarifikasi lagi, tetap dengan keterangannya?” kata Hakim.
“Saya bantah semua, itu bohong Yang Mulia.”
“Artinya, tetap pada keterangan tadi?”
“Tetap,” jawab Teddy.
Hakim Jon kemudian kembali menanyakan Linda soal ketetapan keterangannya.
“Tetap Yang Mulia, terim kasih,” kata Linda.
Teddy kemudian kembali memohon kepada majelis hakim untuk memberinya waktu dua menit untuk memberikan keterangan. Akhirnya, majelis hakim mengabulkan permintaannya.
Saat itulah, ia membantah keterangan Linda soal istri siri.
“Kalau saudari Linda mengaku istri saya, ini pertanyaannya bisa panjang, simpelnya adalah kok suaminya diseret dari kasus ini,” kata Teddy, menutup persidangan.