Linimasa: Perayaan Paskah Jemaat GBI di Monas

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuat surat edaran di jajaran Pemprov DKI untuk menghadiri acara perayaan Paskah yang diselenggarakan silang Monas hari ini.

Surat edaran tersebut ditujukan kepada seluruh staf Pemprov DKI Jakarta, khususnya umat Kristiani, agar turut menyemarakan perayaan Paskah bersama yang pernah digelar pada 2015 dan dihadiri Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

"Kemudian juga kita mengajukan kepada karyawan dan Staf di Pemprov untuk ikut meramaikan acara paskah ini khusus untuk yang Nasrani," ujar Anies dalam sambutannya.

Perayaan Paskah bersama yang diadakan di Monas mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, saat Indonesia pertama kali mengikrarkan kemerdekaannya.

Jutaan rakyat Indonesia kala itu, kata Anies, berkumpul bersama untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang baru saja dibacakan Presiden Pertama Republik Indonesia di lapangan silang Monas yang dahulu bernama Ikada.

"Hari ini berkumpul 30 ribu jemaat. Seakan ingatkan kita bahwa lapangan ini adalah lapangan yang digunakan untuk pertama kali rakyat Indonesia berkumpul bersama-sama sesudah kemerdekaan," ujar Anies dalam sambutannya.

Anies Baswedan yang kala itu didatangi ketua pelaksana acara Paskah Tomi Sihotang di kantornya mengatakan bahwa ia sangat mendukung acara tersebut, sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan setiap hari besar keagamaan umat beragama.

"Ketika sebulan lalu kami diskusi di Balai Kota, diungkapkan keinginan merayakan Paskah di Monas. Kala itu, saya sampaikan Monas adalah monumen kebangsaan milik semua," kata Anies.

Selain Anies, perayaan Paskah bersama ini juga dihadiri beberapa pejabat di antaranya anggota DPR RI Aryo Djojohadikusumo, Dirjen Bimas Krisiten Kementerian Agama Thomas Lambon, Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, dan Wakil Duta Besar Palestina Taher Hamad.

Ribuan jemaat tetap setia mendengarkan ceramah dalam perayaan Paskah di Monas, meski sinar matahari mulai membakar kulit mereka. Siraman rohani kali ini dari Pastor Gilbert Lumoindong.

Kendati, beberapa jemaat ada yang memakai payung dan sebagian lainnya hanya mengandalkan telapak tangannya untuk menutupi wajah dari sengatan sinar matahari. 

Jemaat yang mencapai sekitar 5.000 orang itu ada yang duduk di kursi yang sudah disediakan panitia, ada juga yang duduk di atas rumput. 

Setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepaskan balon deklarasi, kini saatnya Pastor Gilbert Lumoindong memberikan siraman rohani kepada jemaat. Ia pun mengajak umatnya untuk bernyanyi bersama.

Dalam ceramahnya, Pastor Gilbert tak lupa mengingatkan jemaatnya untuk tidak meninggalkan sampah sembarangan di Monas. "Kita jaga Monas baik-baik, Monas ini bukti perjuangan bangsa yang luar biasa, setiap peserta Paskah jangan ada yang tinggalkan sampah," tutur sang Pastor.

Sementara, dari pantauan IDN Times, tidak terlihat sampah berserakan. Di setiap sudut Monas juga sudah tersedia kantung-kantung plastik untuk menampung sampah dari jemaat.

Mengenakan jaket hitamnya, Yosi duduk di antara jemaat lainnya. Remaja 17 tahun itu terlihat hikmat mengikuti perayaan Paskah di Monas.  

Yosi berangkat dari Tangerang, Banten, sekitar pukul 03.30 WIB bersama keluarganya menggunakan kendaraan pribadi. Pria bernama lengkap Yosi Stevanus itu mengaku menghadiri acara ini karena selain unik juga diajak keluarganya. 

"Karena unik saja di Monas, dan diajak keluarga," ujar Yosi yang tiba di Monas pada pukul 04.50 WIB.

Sama halnya Rahelia Alvita yang tiba di Monas pukul 04.00 WIB bersama kedua orangtuanya dan tiga adiknya, mengaku merayakan paskah di Monas karena memang jemaat GBI.

Remaja 20 tahun ini datang pagi-pagi sebagai rasa syukur pada Yesus pada hari Paskah, sekaligus moment kebersaan bersama keluarga. "Saya pertama, karena hari ini Tuhan bangkit, mengucap syukur pagi-pagi ini. Menurut saya Paskah itu harus lebih wah," ujar wanita yang akrab disapa Rahel itu.

Politikus Partai Gerindra yang sekaligus keponakan Prabowo Subainto, Aryo Djojohadikusumo, turut merayakan Paskah di Monas.

Aryo yang juga turut mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku baru kali ini menghadiri Paskah di Monas, yang sudah diadakan dua kali ini sejak 2015.

"Baru kali ini ikut Paskah di Monas. Biasanya di gerejanya sendiri. Why? Karena ingin merasakan Paskah bersama," ujar politikus bernama lengkap Aryo Puspito Setyaki Djojohadikusumo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menghadiri perayaan Paskah di Monas, turut melepaskan puluhan balon ke udara sebagai simbol harapan warga Jakarta dan Indonesia.

Puluhan balon berwarna warni itu dikaitkan dengan lima sepanduk yang berisi butir-butir harapan warga Jakarta dan Indonesia.

Berikut isi lima harapan warga Jakarta dan Indonesia:

1. Jakarta dan Indonesia selalu bersatu dan penuh kedamaian
2. Jakarta dan Indonesia bebas dari diskriminasi dan kekerasan dalam segala bidang
3. Jakarta dan Indonesia aman, sejahtera, makmur, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
4. Jakarta dan Indonesia bangkit dalam kasih dan cinta sehingga bebas dari segala bentuk kebencian
5. Jakarta dan Indonesia bebas dari korupsi, kecurangan, kelicikan, bebas dari narkoba dan rakyatnya semakin religius dan disayangi tuhan.

Perayaan Paskah di Monas tidak hanya dihadiri jemaat asal Jakarta dan kota-kota di sekitarnya, tapi juga diikuti jemaat asal Papua. Seperti jemaat bernama Fredik yang hadir bersama istri dan seorang anak.

Pria yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) itu merupakan jemaat GPIB Menteng, Jakarta Pusat. Ia datang ke Monas sejak pukul 04.30 WIB, untuk mengikuti perayaan ini. 

"Datang ke Monas untuk merayakan Paskah bersama kelurga dan menghormati Tuhan Yesus yang telah mati untuk umat Kristiani," ucap Fredrik di sela acara.

Selalu ada potret keberagaman di tengah-tengah acara keagamaan. Kali ini keberagaman terlihat dari tiga prajurit TNI yang mengamankan jalannya perayaan Paskah di Monas. Mereka yakni Letnan Indra, Prada Fahri dan Prada Sahrul.

Ketiga prajurit dari kesatuan Yon 203 Tangerang itu beragama muslim. Namun, dia ditugaskan untuk mengawal perayaan Paskah pagi ini. Ketiganya tiba di Monas Sabtu malam bersama 47 prajurit lainnya dari kesatuan yang sama. 

"Kami dipasang berdua, melingkari lokasi acara," ujar Prada Fahri. 

Selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Duta Besar Palestina Taher Hamad turut menghadiri acara perayaan Paskah di Monas.

Taher yang mengaku sudah dua kali menghadiri perayaan Paskah di Jakarta, memuji kerukunan umat beragama di Indonesia. 

"Saya sudah dua kali datang mewakili Dubes Palestina yang sedang ada acara di luar kota. Perayaan Paskah ini menunjukkan harmoni antar umat beragama di negeri ini. Sangat baik," kata Taher di sela-sela acara.

Sementara, pada sembutannya Taher mewakili seluruh rakyat Palestina mengucapkan selamat hari Paskah untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta.

"Mewakili umat di Palestina, baik orang Kristen atau Muslim, kami ucapkan selamat kepada umat Kristen yang ada di Indonesia untuk perayaan Paskah bersama ini," ujar Taher.

Dia berharap perayaan Paskah bersama ini dapat semakin menyatukan seluruh umat beragama yang ada di Indonesia dari Sabang hingga Marauke. "Paling penting adalah semua bersatu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha di bawah bendera Merah Putih Republik Indonesia," kata Taher.

Taher juga berharap Indonesia selalu diberkati Tuhan YME, khususnya Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, sebagai kota penyelenggara Paskah bersama kali ini.

Selain penampilan GBI Glow Band dan Joy Tobing, ada juga pasangan Novita Dewi dan Alex Rudiart yang naik daun setelah pencarian bakat X Factor Indonesia, di perayaan Paskah kali ini.

Novita tampil anggun dengan gaunnya yang berwarna ungu. Sedangkan suaminya, Alex, tampil dengan setelan jas hitamnya yang gemerlap. Keduanya tampak serasi di atas panggung dengan tembang-tembang rohani yang mereka bawakan.

Lagu-lagu rohani gereja seperti Yesus Bangkit, Hashem Mashu ciptaan Pendeta Gilbert, Tahun Pembebasan, membuat perayaan Paskah di Monas semakin hikmat sekaligus semarak. Kurang lebih ada 10 lagu yang dinyanyikan pasangan Novita-Alex dan GBI Glow Band.

Di antara ribuan jemaah yang menghadiri perayaan Paskah di Monas, didominasi jemaat millennials. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian acara sejak awal acara ini digelar.

Bahkan, saat GBI Glow Band memainkan musik puji-pujian di atas panggung seluas 10 x 15 meter itu, jemaat turut menyanyi sambil berdiri dan bertepuk tangan. Tidak sedikit juga di antara jemaat menepukan dua balon panjang. 

Sesekali para jemaat duduk di lantai Monas di antara jeda nyanyian puji-pujian atau persembahan.  

Pantuan IDN Times di Monas, Minggu (1/4) pukul 04.25 WIB, tampak ratusan personel keamanan gabungan dari TNI dan Polri bersiap-siap melakukan apel pagi di sisi barat Monas. 

Acara utama Paskah sendiri belum dimulai, namun ada beberapa jemaat yang melakukan pujian-pujian di panggung besar.

Ribuan jemaat juga sudah memadati depan panggung. Mereka duduk di bersila menghadap panggung. Sementara, sebagian jemaah lainnya terus berdatangan ke lokasi.