Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta, Menag: Cinta Menyatukan Perbedaan

ilustrasi hati (freepik.com/jcomp)
ilustrasi hati (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang baru diluncurkan Kementerian Agama berfokus pada pencarian titik temu dalam menghadapi perbedaan.
  • KBC mendapat dukungan penuh dari petinggi keagamaan dan menyediakan buku pintar untuk guru.
  • Menag berharap KBC dapat melahirkan dampak positif bagi peserta didik dengan menciptakan harmoni dari saling menghargai.

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), dalam rangka menyusun ulang orientasi pendidikan keagamaan di Indonesia. Hal ini disampaikan Menag dalam peluncuran KBC di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Kamis, 24 Juli 2025.

"Jangan sampai kita mengajarkan agama, tapi tidak sadar menanamkan kebencian kepada yang berbeda," ujar Menag, dikutip dari laman Kemenag.

1. Titik temu dari perbedaan menjadi fokus utama

WhatsApp Image 2025-07-09 at 10.40.52.jpeg
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar membuka Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) 2025 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) berfokus pada titik temu antarumat manusia, agar menjadi solusi bagi konflik yang lahir dari perbedaan.

"Kita bermaksud menciptakan suatu hegemoni sosial yang lebih elegan, yang lebih harmoni, dengan menekankan aspek titik temu, bukan perbedaan," kata Menag.

Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) juga memberi fasilitas berupa buku pintar untuk semua guru.

"Nanti ada buku pintarnya untuk setiap guru. Kurikulum ini akan membuat anak-anak kita akrab satu sama lain tanpa harus menanggalkan keyakinan mereka. Mereka tetap beragama, tapi bisa saling menghargai," lanjut Menag.

2. Dapat dukungan penuh dari tokoh keagamaan

ilustrasi dukungan positif (pexels.com/Diva Plavalaguna)
ilustrasi dukungan positif (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Acara peluncuran ini dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno, rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), kepala kantor wilayah Kemenag Sulawesi Selatan, juga penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenag.

Acara yang diselenggaran secara daring dan luring ini menandai awal dari keterlibatan seluruh elemen pendidikan Islam.

3. Harapan jika kurikulum terwujud

Menag Nasaruddin berharap Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dapat melahirkan dampak positif bagi para peserta didik.

"Teologi ini harus bisa melahirkan logos (pemikiran) yang hebat, lalu menjadi habit yang istimewa. Kalau ini terwujud, warna-warna perbedaan tidak akan tampak norak. Kita disatukan oleh satu ikatan primordial: cinta," pungkas Menag

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us