Menyantap Nikmatnya Jamur Taun, Kuliner Khas Jambi yang Sedap!

Kuliner khas di Desa Wisata Muarajambi

Jambi, IDN Times - Brata beberapa kali menyibak semak di dekat gundukan tanah, sepelemparan batu dari pondoknya. Beberapa langkah kakinya menapak, terlihat jamur bertudung putih dengan batangnya menancap ke tanah.

"Jamur ini mekar dan sudah bisa diambil," ujarnya sambil mencabut jamur satu per satu.

Brata menemukan jamur taun, demikian warga Desa Muarajambi menyebutnya. Tak berhenti di situ, Brata terus menyusur semak untuk mendapatkan jamur lebih banyak. Beberapa kali mencabut, dirinya menyudahi pencarian jamur. Brata tidak menemui kumpulan jamur lagi.

"Sepertinya sudah cukup untuk kita santap sore ini," kata Brata menyudahi mencari jamur taun, belum lama ini.

1. Hanya bisa ditemui setahun sekali

Menyantap Nikmatnya Jamur Taun, Kuliner Khas Jambi yang Sedap!Brata, warga Desa Muarajambi saat mencari jamur taun/IDN Times/Ramond EPU

Sampai di pondok, Brata menyerahkan puluhan batang jamur ke Nyai Fatimah.

"Kita masak campur mie instan saja ya," kata Nyai disambut sorak setuju beberapa pemuda desa yang biasa berkumpul di pondok, ketika hari sore.

Datuk Sambawi, ayah Brata bercerita disela menemani Nyai Fatimah memasak di sudut pondok. Jamur ini, kata Sambawi, makanan yang ditunggu warga Desa Muarajambi setahun sekali. Karena, jamur taun hanya bisa ditemui saat musim hujan dan air Sungai Batanghari mulai meninggi.

"Musim jamur ini hanya satu bulan," katanya.

Jamur taun kata Sambawi termasuk makanan langka. Ketika sudah musim, hampir setiap rumah warga ada masakan jamur.

"Ada warga yang mencari sendiri, ada juga yang mencari untuk dijual," jelasnya.

Baca Juga: 7 Cara Mengolah Jamur Menjadi Kuliner yang Lezat, Berkreasi Itu Mudah

2. Bertemu jamur harus teriak minta tolong

Menyantap Nikmatnya Jamur Taun, Kuliner Khas Jambi yang Sedap!Jamur taun tumbuh di gundukan tanah Desa Muarajambi/IDN Times/Ramond EPU

Sambawi berkisah, jika bertemu jamur taun harus berteriak minta tolong. Ini sudah menjadi kearifan lokal warga setempat. Biasanya, ketika jamur ditemukan dalam jumlah banyak, tidak bisa diambil sendiri. Butuh pertolongan orang lain agar semua jamur bisa diambil.

"Jamur ini kalau sudah mekar cuma bertahan satu hari. Kalau tidak segera diambil, besoknya membusuk," cerita Sambawi.

Jamur taun di desanya itu biasa tumbuh dan dapat ditemui di tanah "bengkak" yang terdapat di sekitaran kawasan Percandian Muarajambi. Masyarakat setempat menyebutnya tanah bengkak karena tanah tersebut berupa gundukan.

"Tapi, kalau ketemu jamurnya tidak banyak, teriak minta tolong jangan kencang-kencang, nanti malah banyak orang datang, jadi pelan-pelan saja," ungkap Datuk sambil terkekeh.

3. Jamur taun dimasak dengan cara sederhana

Menyantap Nikmatnya Jamur Taun, Kuliner Khas Jambi yang Sedap!Nyai Fatimah saat mengolah jamur taun/IDN Times/Ramond EPU

Jamur taun yang dimasak Nyai Fatimah dihidangkan. Nasi hangat, mie jamur, dan sup jamur dibentang di atas meja.

"Masih ada sup jamur yang nyai masak siang tadi. Ayo dimakan," katanya mempersilakan.

Nyai Fatimah membeberkan resep sederhana bumbu sup jamur taun. Hanya diperlukan batang sereh, bawang putih, dan garam. Untuk memasaknya terlebih dahulu jamur dicuci bersih dan dipotong-potong.

"Masakanya dak boleh pakai cabai. Karena kalau pakai cabai nanti masaknya berlendir dak enak," katanya.

Nyai Fatimah bercerita, jamur taun sudah sejak lama menjadi hidangan yang ada di desanya. Tak hanya dijadikan sup, jamur tahun ini biasanya juga dimasak dengan cara diberengkes atau dimasak menggunakan daun pisang dan dipanggang di atas api. Dengan cara masak seperti ini adalah yang paling nikmat.

"Jamur ini biasanya juga serempak dengan musim durian. Masaknya juga ada yang pakai durian, tapi durian yang masih mentah," katanya.

4. Kuliner khas Desa Muarajambi

Menyantap Nikmatnya Jamur Taun, Kuliner Khas Jambi yang Sedap!Jamur taun setelah dibersihkan sebelum diolah menjadi sup/IDN Times/Ramond EPU

Tak banyak yang mengetahui khasiat jamur taun ini. "Khasiatnya hanya untuk pengenak makan," celetuk Datuk Sambawi disambut tawa Nyai Fatimah.

Masakan kuliner jamur taun ini sudah menjadi khas masyarakat di Desa Muarajambi, desa wisata yang berdampingan dengan percandian Muarajambi. Saat musim penghujan atau musim air Batanghari naik, memasak jamur taun menjadi pilihan warga.

Sebagai desa wisata, makanan lokal seperti jamur taun menjadi salah satu hidangan yang bisa disantap wisatawan ketika berkunjung ke Candi Muarajambi. Dari Kota Jambi untuk sampai di kawasan Percandian Muarajambi di Desa Muarajambi, memerlukan perjalanan 30 menit menggunakan kendaraan.

Baca Juga: Resep Membuat Rendang Jamur yang Nikmat dan Gurih, Bikin Ngiler!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya