Maher Zain hingga Slank Siap Meriahkan Puncak Harlah 1 Abad NU

Gus Yahya mengungkapkan, NU baru pertama kali mengadakan acara yang dengan sengaja menampilkan pagelaran seni modern dalam skala  besar. 

Hal ini, kata Gus Yahya, bertujuan mengedepankan nilai-nilai Islam melalui ekspresi budaya modern. Karena itu, dia berharap, masyarakat dapat menghadiri kegiatan ini dengan niat bersilaturahmi.

"Kami bukan hanya ingin bersenang-senang, berhura-hura. Tapi kita ingin mengambil barokah NU dengan berupaya menjadikan momentum Satu Abad NU menjadi yang patut dikenang dalam waktu yang lama," ujarnya.

Sementara, drummer Slank Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim menyampaikan, grup band-nya bakal memberikan kado khusus dalam puncak resepsi 1 Abad NU. Ia juga mengingatkan, para Slankers agar kompak mengenakan baju putih dan peci dalamat acara tersebut.

"Kami coba buat single tentang yel-yel 1 Abad NU untuk menyemangati ulama-ulama bergerak dalam cinta dan damai," kata Bimbim.

Maestro legendaris Addie MS pun akan tampil bersama puluhan orkestra dan paduan suara. Ia juga sependapat dengan Gus Yahya, ajaran Islam dapat dibuat relevan mengikuti zaman.

"Ajaran Islam bukan sesuatu yang kaku, itu harus dibuat relevan setiap zaman. Yang bisa buat relevan adalah seni budaya dan NU memanfaatkannya. Saya salut dan hormat dengan strategi itu," kata dia.

Tak hanya itu, penyanyi religi kondang berdarah Lebanon, Maher Zain juga berantusias untuk mengisi acara resepsi besar tersebut.

Pihak manajemen Maher Zain di Indonesia, Rina Novita, mengatakan manajemen Maher sendiri yang meminta tampil pads puncak acara Harlah 1 Abad NU, setelah menyemarakan Piala Dunia di Qatar dengan konsep Exploring Islam.

"Waktu itu mereka bilang ke saya, 'you tahu gak acara 100 tahunnya NU? Kita harus hadir di situ'. Itu luar biasa. Saya terharu juga, saya yang orang Indonesia saja gak tahu, kok beliau tahu," kata Rina, dalam kesempatan yang sama.

"Nanti, Maher Zain akan menyanyikan beberapa lagu. Lagu yang akan dinyanyikan salah satunya adalah yang sangat terkenal saat ini yaitu 'Rahmatan Lil'alamin'," lanjutnya.

Selain itu, Koreografer Denny Malik juga siap memeriahkan acara tersebut dengan membuat koreografi 12 ribu Banser. Denny mengaku menerima tawaran ini karena dia fans berat NU, walau ada sejumlah tantangan dalam melatih penarinya.

“Ini kan bukan profesional dan segala umur, dari yang baru lulus SMA usia 20 tahunan, sampai yang sudah beruban. Tantangannya adalah membuat belasan ribu penari yang bukan profesional tetap kompak dengan gerakan yang sesuai dengan segala usia," jelasnya.

Karena dihadiri banyak musisi ternama, Wakil Sekertaris Jendral PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan, mengingatkan para penggemar untuk membawa atribut berupa bendera Merah Putih dan NU saja saat acara.

"Kepada semua fans-fans artis supaya tidak membawa atribut atau bendera masing-masing komunitasnya. Tapi cukup membawa bendera Merah Putih dan bendera NU," ujarnya.