Mahfud MD Pertanyakan Surat Cekal Rizieq Shihab, Begini Penjelasan FPI

12 Nov 2019, 16:12 WIB

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengomentari perihal surat cekal yang ditunjukkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shibab, melalui video yang beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial.

Video tersebut ditayangkan akun YouTube Font TV pada saat sambutan Rizieq dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan DPP FPI pada Jumat (8/11) lalu.

Mahfud menantang agar surat pencekalan tersebut dikirimkan ke kantornya. "Saya tidak tahu itu suratnya, suruh kirim kepada saya lah. Kok hanya di TV, gitu," ujar Mahfud seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (11/11).

Selain itu, Mahfud mempertanyakan alasan Rizieq baru membuka surat cekal tersebut kepada publik sekarang. Komentar Mahfud langsung mendapat respons FPI. Berikut tanggapan FPI perihal surat pencekalan tersebut.

1. Surat pencekalan Rizieq Shihab sudah ada sejak lama

Dok.IDN Times/Istimewa

FPI menyebutkan surat pencekalan Rizieq Shihab telah ada di tangan Rizieq sejak lama. Alasan Rizieq tidak membuka surat itu ke publik adalah untuk menjaga martabat Republik Indonesia dalam hubungannya dengan pemerintah Arab Saudi. Rizieq juga beralasan ingin menjaga situasi dan kondisi yang kondusif di Indonesia.

"IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) selama ini masih menghargai eksistensi NKRI dan menjaga kondusifitas situasi dan kondisi yang ada," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif saat membacakan pernyataannya di Sekretariat FPI, Jakarta, Senin (11/11).

2. Arab Saudi mengkhawatirkan keselamatan Rizieq Shihab

(Ilustrasi) IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

FPI juga menyatakan, penyebab Rizieq tidak bisa meninggalkan wilayah Arab Saudi karena negara tersebut khawatir dengan keselamatan Rizieq.

"IB HRS tidak bisa meninggalkan wilayah Kerajaan Saudi dalam dokumen yang dipegang oleh IB HRS adalah semata-mata alasan keamanan," ujar Slamet.

Slamet mengatakan Arab Saudi siap melepaskan Rizieq meninggalkan Arab Saudi dengan syarat ada jaminan keamanan dari pemerintah Indonesia.

3. FPI tuding pemerintah tidak menghendaki Rizieq Shihab kembali ke Indonesia

Eks Ketua Umum FPI Sobri Lubis dalam jumpa pers soal kasus pimpinan FPI Rizieq Shihab di Arab Saudi. (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Pada konferensi pers tersebut, FPI juga menuding adanya indikasi kuat pemerintah tidak menginginkan kehadiran Rizieq. FPI menilai adanya indikasi tersebut dari pernyataan Mahfud yang mengatakan negara perlu mempertahankan eksistensinya.

"Tidak ada satu pun kehendak IB HRS untuk menghancurkan eksistensi NKRI. Apa yang dilakukan oleh IB HRS selaku ulama, adalah semata-mata menjalankan kewajiban agama," jelas Slamet.