Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menghadiri diskusi yang diselenggarakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC). Dalam forum itu hadir beberapa jurnalis luar negeri dan sempat melempar beberapa pertanyaan kepada Sandiaga.
Ada satu pertanyaan yang menarik dari jurnalis: “Apakah 2019 kamu (Sandiaga) bermitra bersama Pak Prabowo ini persiapan untuk 2024?”
Lalu apa jawaban Sandiaga ya?
Sandiaga kemudian menjawab bahwa dia tidak punya rencana panjang, hingga ke tahun 2024. Saya belajar dalam demokrasi Indonesia ini kita fokus di pekerjaan yang kita hadapi sekarang, yaitu 17 April 2019,” kata Sandiaga di Mercantile Athletic Club, Singgalang Room World Trade Centre I, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (15/11).
Pada 17 April 2019, Indonesia menggelar pesta demokrasi. Hari itu, pemilihan umum dan presiden digelar secara serentak.
Melihat Pilpres 2024, Sandi mengaku belum tentu ia yang maju. Dia malah menyebut nama-nama lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Gamal Albinsaid.
“Masih banyak yang lain, ada Agus Yudhoyono, ada Mbak Puan (Maharani). Tadi saya juga mention ada Pak Anies Baswedan atau mungkin Erick Thohir, atau Gamal Albinsaid. Saya bilang nih yang dari millennial," paparnya.
Lebih lanjut, Sandi juga sempat menyebut nama Ma’ruf Amin, calon wakil presiden dari kubu Joko "Jokowi" Widodo. Menurutnya, semua nama yang dia sebut memiliki peluang sama untuk maju di Pilpres 2024.
“Dan itu juga belum tentu benar anak-anak muda bisa tiba-tiba dapat kesempatan. Bisa juga seperti di Malaysia, di mana Kiai Ma'ruf Amin pada 2024 usianya baru 79 atau 80 (tahun)," kata Sandiaga.
Dia lantas membandingkan usia Ma'ruf dengan Mahathir Mohamad saat terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia di usia 92 tahun. Sandiaga menilai, banyak hal-hal di luar prediksi saat berbicara mengenai politik Indonesia.
Untuk itu, dia meminta media massa tidak lantas menyimpulkan bahwa manuver-manuver politik di 2019 tidak lantas untuk kepentingan Pilpres 2024. Hal itu, menurut dia, malah bisa membuat kontestasi Pilpres 2019 tidak fokus. "Kita ingin Prabowo Sandiaga dapat memenangkan hati dan pikiran dari rakyat Indonesia untuk menenangkan 2019,” kata dia.