Hari Aksara Internasional Berlangsung Hari Ini, Begini Sejarahnya 

Yuk, mengenal Hari Aksara Internasional 

Jakarta, IDN Times - Hari Aksara Internasional yang jatuh hari ini, Selasa (8/9/2020), akan diperingati oleh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.

Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNESCO telah menetapkan 8 September sebagai International Literacy Day atau Hari Aksara Internsional. Apa itu hari Aksara? Berikut fakta-fakta tentang Hari Aksara Internasional dan peringatannya pada 2020 ini.

Baca Juga: 4 Strategi Kemendikbud untuk Tuntaskan Masalah Buta Aksara

1. Asal mula ditetapkannya Hari Aksara Internasional, berawal dari usulan Iran

Hari Aksara Internasional Berlangsung Hari Ini, Begini Sejarahnya Aksara Jawa IDN Times / Febriana Sinta

Hari Aksara Internasional pertama kali digelar pada 1967. Awal mula terbentuknya ketika Iran mengusulkan agar UNESCO memberi hadiah literasi internasional kepada orang-orang yang berjasa dalam melawan buta huruf.

Usulan ini pertama kali masuk dalam konferensi tentang pemberantasan buta huruf di Teheran, Iran pada 8-19 September 1965. kemudian Konferensi Umum UNESCO pada Oktober 1966 menetapkan 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. UNESCO menetapkannya di sesi ke-14 konferensi itu.

2. Hari Aksara penting karena hingga saat ini 773 juta orang dewasa di dunia tak terampil membaca

Hari Aksara Internasional Berlangsung Hari Ini, Begini Sejarahnya Anak jalanan mengikuti kegiatan belajar di alun-alun Kota Cimahi. (IDN Times/Bagus F)

Dilansir dari laman resmi UNESCO, Hari Askara Internasional diperingati tiap tahun sejak 1967. Digelar di seluruh dunia, UNESCO berharap masyarakat dapat selalu menyadari pentingnya literasi terkait dengan martabat dan Hak Asasi Manusia.

UNESCO juga berharap agenda literasi dapat terus dikembangkan agar masyarakat dapat semakin melek huruf.

"Meskipun ada kemajuan, tantangan keaksaraan tetap ada dengan setidaknya 773 juta orang dewasa di seluruh dunia saat ini yang kekurangan keterampilan aksara dasar," tulis UNESCO dalam lamannya yang dikutip, Selasa (8/9/2020).

3. Penghargaan literasi dari UNESCO

Hari Aksara Internasional Berlangsung Hari Ini, Begini Sejarahnya Anak jalanan mengikuti kegiatan belajar di alun-alun Kota Cimahi. (IDN Times/Bagus F)

Penghargaan pertama terkait literasi dikeluarkan oleh UNESCO pada 1967-1978 dan dikenal dengan nama penghargaan The Mohammad Reza Pahlavi.

Penghargaan tersebut telah diberikan kepada lebih dari 495 inisiatif di seluruh dunia, baik yang berasal dari pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Di 2020, ada dua penghargaan keaksaraan internasional UNESCO. Penghargaan pertama disebut The UNESCO King Sejong Literacy Price (2 penghargaan) dan penghargaan Konfusius UNESCO untuk literasi (3 penghargaan).

The UNESCO King Sejong Literacy Prize didirikan pada 1989, dengan dukungan Pemerintah Republik Korea guna memberikan pertimbangan khusus pada pengembangan dan penggunaan pendidikan dan pelatihan keaksaraan bahasa ibu.

Sedangkan penghargaan Konfusius UNESCO untuk literasi didirikan pertama kali pada 2005 dengan dukungan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Pertimbangannya adalah khusus untuk melek huruf bagi orang dewasa di lingkungan pedesaan, remaja putus sekolah, dan perempuan.

4. Peringatan Hari Aksara Internasional 2020 di tengah pandemik COVID-19

Hari Aksara Internasional Berlangsung Hari Ini, Begini Sejarahnya ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Pada Peringatan Hari Aksara Internasional 2020 ini, UNESCO akan fokus pada tema Pengajaran dan Pembelajaran Keaksaraan di Tengah Krisis COVID-19. Fokus utamanya pada peran pendidik dan perubahan pedagogi di dalamnya.

Peringatan Hari Aksara Internasional 2020 digelar di tengah pandemik COVID-19 yang mewabah secara global. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga melakukan webinar terkait perayaan ini dan digelar secara daring.

Baca Juga: Jumeri: Kolaborasi Diperlukan Guna Sukseskan Pemberantasan Buta Aksara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya