KDRT Marak Selama Wabah COVID-19, Ini Respons Komnas Perempuan

Kasus KDRT tinggi bukan hanya karena wabah

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Rainy Hutabarat, tak menampik kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi salah satu laporan yang paling banyak diterima di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Pada masa normal saja KDRT merupakan kasus terbanyak dilaporkan ke lembaga pengada layanan, khususnya kekerasan terhadap istri dan anak perempuan dengan pelaku suami, ayah kandung, ayah tiri/angkat dan paman," kata Rainy ketika dihubungi IDN Times pada Rabu (15/4).

1. Komnas Perempuan melakukan pendataan terhadap kasus KDRT di tengah wabah COVID-19

KDRT Marak Selama Wabah COVID-19, Ini Respons Komnas PerempuanKekerasan dalam rumah tangga KDRT (IDN Times/Sukma Shakti)

Komnas Perempuan, kata Rainy, tengah melakukan survei daring tentang KDRT selama masa pandemi COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Data pengaduan yang masuk ke Komnas Perempuan tentang KDRT, merupakan jumlah yang tercampur dengan masa pandemi COVID-19, jumlahnya totalnya puluhan," kata Rainy.

Dia menyebutkan di masa pandemi COVID-19 dan PSBB dengan penekanan "stay at home" dapat dilihat berbagai dampaknya hingga ke seluruh dunia. "Bisa disimpulkan KDRT meningkat, tak hanya di Tanah Air tetapi di seluruh dunia," kata Rainy.

2. Catahu Komnas Perempuan soal KDRT setahun terakhir

KDRT Marak Selama Wabah COVID-19, Ini Respons Komnas PerempuanIlustrasi stop KDRT (Dokumen/IDN Times)

Berdasarkan catatan tahunan Komnas Perempuan pada setahun terakhir, sepanjang 2019 jenis kekerasan terhadap perempuan yang paling menonjol adalah KDRT. Kasus ini mencapai angka 75% atau 11.105 kasus.

Kasus ini paling banyak dilaporkan dan tidak sedikit di antaranya mengalami kekerasan seksual.

Pada ranah KDRT kekerasan yang paling menonjol berturut-turut adalah kekerasan fisik sebanyak 4.783 kasus (43 persen), kekerasan seksual 2.807 kasus (25 persen), psikis 2.056 kasus (19 persen) dan ekonomi 1.459 kasus (13 persen).

3. Kasus KDRT meningkat sepanjang pandemi COVID-19

KDRT Marak Selama Wabah COVID-19, Ini Respons Komnas PerempuanIDN Times/Dini suciatiningrum

Konselor Trauma, Nur Hidayati Handayani, menyebutkan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat selama pandemi COVID-19 merebak di tanah air. Pemberlakuan PSBB menurut dia justru membuat masyarakat stres hingga akhirnya fenomena ini terjadi.

"KDRT di banyak tempat mungkin sudah terjadi sebelum ada COVID-19. Tapi semakin meningkat setelah ada COVID," kata Handa, begitu dia akrab disapa, dalam media briefing online yang diprakarsai Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (Sejuk), Selasa (14/4).

Baca Juga: Duh! Kasus KDRT Justru Meningkat Selama Wabah Virus Corona 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya