Keluarga Korban Lion Air Tagih Janji Presiden Jokowi di Depan Istana 

Jokowi janji penuhi kebutuhan keluarga korban

Jakarta, IDN Times - Setelah 20 hari dihentikannya proses identifikasi jenazah korban penumpang Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Tanjung Kawarang, pada 29 Oktober lalu, keluarga korban Lion Air menagih janji Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

Mereka datang ke depan Istana Kepresidenan dan bergabung dengan aksi Kamisan, Kamis (3/12). Mereka melakukan aksi diam sebagai bentuk protes. Membawa payung hitam dan spanduk, keluarga korban teriakkan tuntutannya tanpa mengeluarkan suara.

1. Meminta 64 jenazah lain tetap dievakuasi

Keluarga Korban Lion Air Tagih Janji Presiden Jokowi di Depan Istana IDN Times/Margith Juita Damanik

Johan Haris Saroinsong, ayahanda (alm) Hizkia Jorry Saroinsong yang mengjadi korban jatuhnya Lion Air JT610, adalah salah seorang yang ikut aksi ini. Bersama keluarga korban lainnya, Johan berharap 64 jenazah lain segera dievakuasi.


“Evakuasi harus dilakukan segera. Masih ada 64 lagi,” kata Johan ditemui di depan Istana Negara. “Kita mau supaya Pak Presiden juga melihat bahwa memang sebenarnya 64 jenazah ini kami mau sudah harus diangkat. Karena secara geografis itu kan laut Jawa dangkal. Jadi secara teoritis kan sebenarnya bisa dicari,” jelas Johan.

Baca Juga: Korban Lion Air Jatuh Asal Siborongborong Dimakamkan tanpa Jenazah

2. Meminta Jokowi penuhi janji

Keluarga Korban Lion Air Tagih Janji Presiden Jokowi di Depan Istana IDN Times/Margith Juita Damanik

Bagi Johan, kedatangan keluarga korban penumpang Lion Air JT-610 juga untuk menagih janji Jokowi. Saat peristiwa jatuhnya Lion Air JT-610 terjadi, Presiden berjanji akan memenuhi kebutuhan para keluarga korban.

“Kami berharap Presiden juga ikut mensupport. Karena janji dia kan waktu di Soekarno-Hatta dan GITC kebutuhan keluarga korban itu terpenuhi semua. Ini kan belum terpenuhi,” kata Johan.

Ia juga berpesan agar Jokowi tak mengabaikan suara keluarga korban. “Pak Jokowi tolonglah dengar. Kalau bapak perintahkan semuanya bisa dilakukan,” katanya.

Menurut Johan, salah satu sebab kebutuhan keluarga korban belum juga terpenuhi dikarenakan adanya syarat-syarat yang diberlakukan untuk menerima santunan yang diberikan.

3. Mengirim surat audiensi untuk Jokowi

Keluarga Korban Lion Air Tagih Janji Presiden Jokowi di Depan Istana IDN Times/Margith Juita Damanik

Keluarga korban tak puas hanya menyampaikan aspirasi lewat aksi Kamisan. Surat untuk melakukan audiensi juga diarahkan kepada Jokowi.

“Surat ke Pak Jokowi hari ini sudah kita kirim. Kita minta supaya Pak Jokowi juga harus kasih atensi,” kata Johan. Besar harapan keluarga korban audiensi dengan Jokowi dapat terlaksana.

4. Beberapa keluarga sengaja belum ambil uang duka

Keluarga Korban Lion Air Tagih Janji Presiden Jokowi di Depan Istana IDN Times/Margith Juita Damanik

Beberapa keluarga korban hingga kini belum bersedia menerima hak uang santunan dari asuransi atas tragedi yang menimpa anggota keluarga mereka. Salah satunya termasuk Johan.

“90 persen (keluarga korban) belum ambil masih banyak,” kata Johan. Menurut Johan ada Release and Discharge (R&D) yang harus ditandatangani keluarga korban jika menerima uang santunan duka yang membuat keluarga korban enggan menerima uang santunan.

“Nyawa gak bisa dihargai dengan uang. Tapi kasihlah yang layak. Bukan menuntut uang,” kata Johan. “Saya gak mau ambil uang. Fokus ke 64 jenazah ini dulu,” tambahnya.

Baca Juga: Merasa Dikhianati Boeing, Lion Air Batalkan Pemesanan Pesawat?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya