Komnas Perempuan Ajak Pemerintah-DPR Kampanye Setop Kekerasan Seksual

Komnas Perempuan tidak lagi fokus bahas RUU PKS

Jakarta, IDN Times - Komnas Perempuan kembali memulai kampanye 16 hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Dalam kampanye tahun ini, yang menjadi topik utama pembahasan masih soal kekerasan seksual.

"Yang paling penting kita potret secara nasional masih kekerasan seksual," kata Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin dalam acara "Ngobrol Seru bareng IDN Times di IDN Media HQ, Jakarta, Senin (25/11). 

Baca Juga: Korban Kekerasan Perempuan di Jawa Tengah Paling Tinggi se-Indonesia

1. Komnas Perempuan fokus pada kasus dan pemahaman soal kekerasan seksual kepada masyarakat

Komnas Perempuan Ajak Pemerintah-DPR Kampanye Setop Kekerasan SeksualNgobrol Seru by IDN Times, Perempuan Bicara, Senin (25/11). (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Mariana menjelaskan, pihaknya tidak lagi fokus membahas kebijakan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), tetapi pada kasus-kasus dan pemahaman soal kekerasan seksual kepada masyarakat sampai akar rumput.

"Karena kebijakan (RUU PKS) itu memang rumit untuk dipahami oleh banyak orang," ucap Mariana.

2. Berambisi untuk memaksimalkan kerja sama dengan sejumlah pihak

Komnas Perempuan Ajak Pemerintah-DPR Kampanye Setop Kekerasan SeksualMariana Amiruddin (Komnas Perempuan) (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Selain menyampaikan perspektif berbeda mengenai kekerasan seksual, Komnas Perempuan juga menjalankan komitmennya untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami sangat berambisi untuk memaksimalkan kerja sama-kerja sama dengan berbagai lembaga negara, baik eksekutif maupun legislatif," kata Mariana.

Dia menyadari, kolaborasi dapat mempercepat daya gerak Komnas Perempuan untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang ada sampai di akar rumput di seluruh Indonesia.

3. Ajak pemerintah, DPR, dan seluruh organisasi masyarakat kampanye hentikan kekerasan seksual

Komnas Perempuan Ajak Pemerintah-DPR Kampanye Setop Kekerasan SeksualMariana Amiruddin (Komnas Perempuan) (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Pada kesempatan ini, Mariana juga mengajak pemerintah, DPR, dan seluruh organisasi masyarakat untuk serentak melakukan kampanye hentikan kekerasan seksual. Kampanye akan dilakukan sampai 10 Desember mendatang, bahkan bisa diperpanjang hingga 22 Desember 2019.

"Semua masalah-masalah perempuan kita bisa buat kalender versi DPR, versi pemerintah, versi Komnas Perempuan, versi masyarakat. Perlu kita kalender kan secara bersama-sama di 16 hari ini," ucap Mariana.

Tanggal 22 Desember dipilih menjadi tanggal terakhir perpanjangan kampanye, karena bertepatan dengan Hari Ibu.

Baca Juga: Komnas Perempuan Berduka RUU PKS Batal Disahkan DPR

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya