Mengancam Jakarta, Ini Tanda-Tanda Megathrust Menurut BNPB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, ada ciri-ciri yang bisa dikenali dari zona yang menjadi titik adanya megathrust atau gempa bumi dahsyat.
Tanda-tanda adanya megathrust menurut Agus di antaranya adalah jarang terjadi gempa. Yuk kenali lebih jauh soal gempa dahsyat ini.
Baca Juga: Indonesia Rawan Megathrust, Jokowi Minta BMKG Edukasi Masyarakat
1. Zona megathrust justru jarang terjadi gempa
Fakta menarik diungkapkan Agus terkait gempa megathrust. Menurut dia, salah satu tanda zona yang memiliki potensi terkena gampa dahsyat itu justru jarang mengalami gempa.
"Jadi Megathrust itu zona-zona. Tanda-tandanya jarang terjadi gempa. Terutama gempa-gempa yang besar," kata Agus, usai memberikan konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7).
Hal ini, kata Agus, disebabkan karena tumbukan lempeng yang ada di zona megathrust umumnya tidak langsung menyebabkan guncangan, namun menyimpan energi dari guncangan tersebut.
2. Potensi kekuatan gempa berbeda-beda
Potensi kekuatan gempa di setiap zona megathrust berbeda-beda. Menurut Agus, hal ini bergantung dari besarnya energi yang sebelumnya disimpan di masing-masing zona.
Editor’s picks
"Beda-beda kekuatannya, tergantung kekuatan energi yang disimpan. Makanya megathrust di sana beda-beda prediksinya," kata dia.
3. Megathrust berpotensi mengguncang Jakarta
Megathrust juga berpotensi mengguncang ibu kota Jakarta. Ada dua zona yang paling dekat dengan DKI yang merupakan zona megathrust. Bahkan, potensi guncangan gempa yang dapat dirasakan di Jakarta tergolong besar.
"Potensi 8, 7 (Skala Richter) rata-rata," kata Agus.
Angka tersebut, menurut Agus, bisa saja berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. "Sampai Jakarta tsunami bisa, sekitar 1-2 meter. Guncangan bisa besar juga. Bahaya untuk bangunan-bangunan di Jakarta."
"Belum ada (gempa) yang besar yang kita rasakan. Kalau meletus bisa besar," kata dia.
4. Megathrust tidak diperlakukan khusus
Menurut Agus tidak ada perlakuan ataupun antisipasi khusus yang diberlakukan untuk menghadapi ancaman megathrust, meski dampaknya berpotensi terjadi guncangan besar hingga tsunami.
Persiapan yang dilakukan, kata dia, sama seperti persiapan menghadapi gempa-gempa lainnya. Hingga kini, belum ada alat yang dapat memprediksi secara tepat, kapan gempa akan terjadi. Namun, potensi dapat dinilai sejak dini.
Baca Juga: Mengenal Megathrust, Gempa Dahsyat yang Mengancam Jakarta