Profil Desmond Junaidi Mahesa, Politikus Gerindra yang Tutup Usia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari partai Gerindra. Politikus Desmond Junaidi Mahesa tutup usia di RS Mayapada, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Desmond menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Kabar wafatnya Desmond dikonfirmasi Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman.
“Iya benar (Desmond meninggal),” ujar Habiburokhman dihubungi IDN Times.
Nama Desmond bukan nama baru di kancah politik Indonesia. Sosok Desmond juga diketahui pernah berkecimpung sebagai aktivis sebelum menjadi politikus.
1. Lahir dan besar di Banjarmasin
Melansir dari laman resmi Fraksi Gerindra, Desmond lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 12 Desember 1965. Dia merupakan aktivis yang menjadi politisi Partai Gerindra.
Desmond lahir dan besar di Banjarmasin. Dia diketahui menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin) pada 1994 lalu.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Desmond Sempat Keluhkan Sesak Napas
2. Sempat menjadi aktivis
Nama Desmond mulai dikenal publik sejak menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada 1997/1998. Kala itu, Desmond tercatat sebagai salah satu aktivis yang berjuang di masa Orde Baru yang dipimpin Soeharto.
Sejak 1994, Desmond tercatat sebagai pendiri Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA). Pada 1995 hingga 1996, Desmond menjadi Presidium Nasional di WALHI.
Desmond juga sempat menjabat direktur di YLBH Nusantara Bandung dan YLBH Nusantara. Pada 1997-1998, Desmond tercatat menjadi Ketua di YLBH Banjarmasin.
3. Menjadi anggota DPR sejak 2009
Desmond juga punya sederet catatan kegiatan politik. Dia pernah menjabat sebagai wakil Ketua Komisi III DPR dan menjadi wakil dari daerah pemilihan (dapil) Banten II.
Dia menjadi anggota DPR sejak 2009 hingga tutup usia hari ini.
Baca Juga: HUT Gerindra ke-15, Jokowi: Dukungan Gerindra Sangat Bantu Pemerintah