Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo Ini Sempat Alergi Terhadap Politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, ternyata pernah alergi terhadap politik. Hal ini ia sampaikan saat peluncuran Millennials Memilih yang digelar IDN Media, Selasa malam (31/10).
"Saya mendaftar (caleg) pun dengan berat hati. Kalau saya ditanya media akan maju atau tidak, saya pasti jawab 'Tidak, emoh'. Karena bisa dikatakan saya alergi politik," kata Sara, sapaan akrab Rahayu Saraswati.
1. Sempat menganggap politik di Indonesia sudah rusak
Sara mengatakan dirinya sempat alergi terhadap politik karena banyak janji-janji politikus saat itu yang hanya sekedar janji. "Saya melihat politisi seringkali janjikan A. Tapi boro-boro dapet B, C, Z aja kadang gak dapet," katanya.
Baca Juga: Ini 5 Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo Subianto
2. Apa yang membuatnya terpanggil memasuki dunia politik?
Editor’s picks
Sara akhirnya memutuskan untuk masuk ke dunia politik setelah persinggungannya dengan isu-isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ia menyebutkan saat ini kasus kekerasan terhadap anak sangat tinggi, angkanya mencapai 70 ribu kasus. "Kalau Komnas Perempuan menyatakan 2017 ada 300 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Perhatiannya pada masalah ini membuat Sara akhirnya memutuskan untuk maju dalam pemilihan legislatif pada 2009. Saat itu ia maju dari Partai Gerindra dan terpilih menjadi anggota dewan.
3. Masuk ke Komisi VIII DPR
Setelah terpilih sebagai Anggota DPR, Sara memilih duduk di Komisi 8, Komisi yang banyak bersinggungan dengan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan serta isu-isu sosial, sesuai dengan apa yang ingin diperjuangkannya sebelum memutuskan masuk ke dunia politik.
Baca Juga: 10 Potret Rahayu Saraswati, Artis dan Politikus Jubir Prabowo-Sandi