Saksi Mata: Pembakar Mobil di Kompleks Brimob Bukan Warga Setempat

"Itu mobil warga kompleks."

Jakarta, IDN Times - Seorang pria berdiri mengamati petugas yang masih berjaga di sepanjang Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5). Sesekali pandangannya beralih ke petugas PPSU yang sibuk membersihkan jalanan.

Mengenakan kaus berwarna hitam-oranye dengan garis kuning dan celana panjang hitam bergaris merah, Wira, warga komplek asrama Brimob, KS Tubun, Slipi, menjadi salah satu saksi mata ketika kerusuhan terjadi pada Rabu (22/5) dini hari.

Kepada IDN Times, pria 24 tahun ini menceritakan kerusuhan yang terjadi tepat di depan matanya.

Bermula kisaran pukul 03.00 WIB, Wira yang mendengar akan ada massa aksi datang ke depan kompleks tempat dia tinggal berlari menuju depan kompleks. Saat itu sejumlah petugas sudah berjaga di depan kompleks.

"Awalnya ada warga bawa senjata. Dari bambu gitu. Mau ditanganin (oleh petugas) eh lari dia ke arah Pelni," kata Wira bercerita.

Tak lama,menurut Wira tiba-tiba saja sejumlah massa aksi datang dari arah Bethel dan RS Pelni. Wira bercerita, semula warga melempar batu dan botol kaca, hingga akhirnya melempar bom molotov mengenai mobil-mobil yang terparkir.

"Terus mobil yang ini kena molotov. Jadi meledak gitu cup atasnya. Terus kabel-kabel kena," kata Wira sambil menunjuk ke barisan mobil-mobil yang telah hangus terbakar.

"Itu mobil warga kompleks," kata Wira.

Menurutnya mobil-mobil tersebut memang biasa parkir di depan kompleks. "Kecuali ada pasar malam," tambah dia.

Wira mengaku tidak paham massa aksi berasal dari mana. Namun ia memastikan bahwa massa aksi bukan merupakan warga setempat. Sebab tidak mengenali orang-orang yang berada dalam barisan massa aksi.

Melihat langsung kejadian, Wira menyebutkan dirinya sempat diminta mundur oleh aparat. "Saya disuruh mundur sama polisi," kata Wira.

Kerusuhan terjadi, batu dan botol kaca menurut Wira terus dilempari. "Petugas sempat lempar gas air mata sih," cerita Wira.

Wira kembali berusaha mengingat kejadian. Beberapa kali massa aksi diingatnya meneriakkan kalimat syahadat dan takbir.

"Ucap syahadat gitu doang sih. Terus Allahu Akbar," kata Wira bercerita. Ia mengaku hanya itu yang terdengar olehnya yang berdiri di belakang aparat kepolisian.

Wira juga bercerita, massa aksi tidak memasuki Kompleks Brimob dan bentrok hanya terjadi di luar kompleks.

Selain itu, Wira bercerita keributan terjadi cukup lama. "Sampai subuh masih," kata dia.

Wira mengaku belum mengetahui apakah ada korban dalam kejadian ini.

Baca Juga: [BREAKING] Kericuhan juga Terjadi di Jalan Jatibaru Tanah Abang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya