Siapkan Dana Rp1,25 T, Ini 3 Terobosan Nadiem di Merdeka Belajar ke-6

Merdeka Belajar fokus pendanaan pendidikan tinggi

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim kembali meluncurkan program Merdeka Belajar. Memasuki episode keenam, program Merdeka Belajar kali ini bertajuk Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi.

Pemerintah mengeluarkan sedikitnya Rp1,25 triliun untuk tiga terobosan terbaru Mendikbud dalam program Merdeka Belajar episode keenam ini.

Peluncuran program ini dibuka Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan, pandemik COVID-19 tidak boleh menghalangi upaya mencapai Indonesia maju dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Pandemik harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional. Salah satunya perguruan tinggi," kata Jokowi dalam sambutan yang disiarkan di YouTube Kemendikbud, Selasa 3 November 2020.

Berikut tiga hal baru dalam Merdeka Belajar episode keenam:

Baca Juga: Luncurkan Merdeka Belajar Edisi ke-6, Nadiem Dorong Peran Dikti

1. Pendanaan bergantung dari capaian IKU

Siapkan Dana Rp1,25 T, Ini 3 Terobosan Nadiem di Merdeka Belajar ke-6(Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan kebijakan Kampus Merdeka di gedung D kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1)) IDN Times/Ileny Rizky

Kinerja perguruan tinggi akan difokuskan menjadi delapan kinerja utama yang relevan, untuk melakukan perubahan sistem pendidikan tinggi. Tujuannya untuk menyiapkan mahasiswa menjadi yang unggul dan riset dosen yang lebih relevan untuk pembangunan Indonesia.

"Ke depan pendanaan perguruan tinggi akan diberikan dalam bentuk biaya operasional dengan sistem insentif yang mendorong tercapainya indikator kerja utama (IKU) tersebut, sesuai dengan sistem insentif sesuai capaian tersebut," kata Nadiem, Selasa, 3 November 2020.

Untuk melancarkan terobosan ini, Kemendikbud akan menyalurkan Rp500 miliar. PTN nantinya akan dibagi menjadi tiga liga (PTN Badan Hukum, PTN Badan Layanan Hukum, dan PTN Satuan Kerja), kemudian diranking dengan sistem poin yang mengukur kenaikan capaian dan pencapaian target.

2. Matching fund untuk kerja sama dengan mitra

Siapkan Dana Rp1,25 T, Ini 3 Terobosan Nadiem di Merdeka Belajar ke-6Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Terobosan kedua Nadiem di episode keenam Merdeka Belajar ini adalah pengembangan program matching fund untuk mendampingi dan memadankan kontribusi industri terhadap perguruan tinggi.

"Kalau industri dan mitra berkontribusi (maka) Kemendikbud juga melakukan matching fund untuk membantu kontribusi tersebut," ujar Mendikbud.

Setelah menemukan mitra, perguruan tinggi dapat mengajukan proposal matching fund dengan ketentuan berkaitan dengan rasio pendanaan (perbandingan kontribusi mitra dengan pemerintah), tipe pendanaan yang dapat diterima (berupa uang tunai dan in-kinds), serta tipe perguruan tinggi yang dapat mengajukan proposal (negeri dan swasta).

Pemerintah menyediakan total matching fund sebesar Rp250 miliar.

3. Competitive fund atau Program Kompetisi Kampus Merdeka

Siapkan Dana Rp1,25 T, Ini 3 Terobosan Nadiem di Merdeka Belajar ke-6Kunjungan Kerja Mendikbud Nadiem Anwar Makarim ke Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 4 November 2020 (Dok. BKHumas Kemendikbud)

Terobosan terakhir Nadiem dalam episode Merdeka Belajar keenam ini adalah mendorong inovasi yang berorientasi pada masa depan, sehingga akan ada pendanaan competitive fund.

"Ini adalah competitive fund untuk mendorong misi diferensiasi setiap universitas menemukan jati dirinya, menemukan spesialisasinya, dan untuk maju agar kita siap menghadapi masa depan," kata Mendikbud.

Total dana yang disediakan untuk terobosan yang satu ini adalah Rp500 miliar.

Alokasi dana akan diprioritaskan berdasarkan beberapa kriteria, yakni: kesesuaian dan kelayakan program untuk mencapai 8 IKU (50 persen), tingkat inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan (25 persen), dan rekam jejak institusi dan atau mitra dalam program peningkatan kualitas akademik dan IKU (25 persen).

Baca Juga: Merdeka Belajar Dikti Fokus Pendanaan, Rektor UNS Dorong Akreditasi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya