Sore Sore Berkah: Beda Suasana Bulan Puasa Zaman Now dan Zaman Nabi

Saksikan Sore Sore Berkah by IDN Times!

Jakarta, IDN Times - Bulan Ramadan memasuki hari pertama pada Senin (6/5). Suasana bulan puasa menjadi salah satu topik menarik untuk diketahui di bulan Ramadan ini. Apalagi jika dibandingkan dengan suasana bulan puasa pada zaman nabi.

Menjalani puasa hari pertama, sebelum berbuka IDN Times merangkum informasi yang disampaikan oleh Ustaz Syam El Marusy tentang Suasana Ramadan Ketika Zaman Rasulullah yang ditayangkan di channel YouTube IDN Times dalam program Sore Sore Berkah selama bulan Ramadan.

"Kalau di zaman Rasulullah SAW ketahuilah perintah puasa ini turun pada tahun kedua hijrah artinya Rasulullah SAW mengalami yang namanya bulan suci Ramadan hanya 9 kali dalam umur beliau sehingga beliau meninggal dunia," kata Ustaz Syam.

Ia mengatakan, Rasulullah mengalami 8 kali Ramadan dengan jumlah hari puasa 29 hari, dan 1 kali Ramadan dengan jumlah hari puasa 30 hari. Ustaz Syam juga menyebut Rasul dan sahabatnya tidak pernah berlebih-lebihan dalam hal Ramadan.

Syam juga memberi tahu apa saja yang dilakukan Rasulullah SAW dan sahabatnya ketika menjalani bulan Ramadan kala itu. "Yang pertama memperbanyak membaca Alquran, memperbanyak mentadaburi Alquran," kata Ustaz Syam. "Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi. Syahru ramadan yakni syahru quran, bulan Ramadan itu bulannya Alquran," tambah dia.

Ustaz Syam membandingkan dengan kelakukan orang-orang di zaman now. "Kita yang tarawih nyarinya masjid mana ya yang paling cepat tarawihnya? Kita ikut masjid dengan imam yang paling tercepat," kata Ustaz Syam.

Menurut Ustaz Syam, padahal bulan Alquran, bulannya beribadah malam, bulannya salat, bulannya membaca Alquran, bulannya berpuasa.

"Kemudian yang kedua Rasulullah SAW bersama para sahabatnya tidak berlebih-lebihan dalam hal berbuka puasa," kata Ustaz Syam. Dibandingkan dengan millennials zaman now, saat berbuka, millennials kini dapat menikmati apa saja dengan menggunakan jasa ojek online.

"Semua lapar mata, kita ngelihat aja nih makanan banyak banget, mulai dari habis asar udah hunting makan, hunting berbuka puasa gitu lho," kata Ustaz Syam. "Padahal di zaman Rasulullah SAW orang yang paling kaya, harta Rasulullah berapa banyak harta Rasulullah SAW. Tapi Rasulullah kadang berbuka puasa hanya dengan 3 butir kurma karena Rasulullah hidup dengan sederhana," tambah dia.

Ustaz Syam mengatakan, Rasulullah dan sahabatnya menyambut bulan puasa dengan berdoa. "6 bulan sebelum masuk bulan suci Ramadan, Rasulullah dan para sahabatnya sudah berdoa. Ya Allah sampaikan umurku bertemu dengan bulan Ramadan karena betapa ruginya orang-orang yang nggak sampai umurnya ke bulan suci Ramadan," kata Ustaz Syam.

Bahkan, mendekati akhir-akhir Ramadan, Rasulullah iktikaf di dalam Masjid mengikat sarungnya. Rasulullah bahkan juga meminta izin istrinya untuk bermalam di masjid.

"Kalau kita beda, awal-awal Ramadan semangat, akhir-akhir Ramadan malah makin kendor ibadahnya," kata Ustaz Syam. "Padahal justru di bulan Ramadan, semakin akhir semakin berkahnya banyak luar biasa. Jangan semakin akhir Ramadan yang ramai bukan malah masjidnya, tapi mall-nya yang makin ramai," tambahnya.

Ustaz Syam mengajak millennials untuk mencari berkah di bulan Ramadan dengan Alquran, salat malam, puasa, berbuka puasa, sahur, dan berbagi sedekah dengan orang lain.

"Mari kita ramaikan bulan Ramadan mencari berkah," ucap Ustaz Syam.

 

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

https://www.youtube.com/embed/rQwa1wx-U-c

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Elfida
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya