Bupati Kediri Targetkan Ekspor dengan Canangkan Desa Kopi Organik

Targetkan dua tahun sudah siap ekspor

Kediri, IDN Times - Program Desa Inovasi Tani Organik (Dito) yang digalakkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kini merambah ke komoditas kopi. Pihaknya targetkan dua tahun mendatang hasil dari program tersebut sudah siap ekspor. 

Upaya yang dilakukan bupati muda yang kerap disapa Mas Dhito ini karena melihat adanya potensi kopi yang besar di wilayah lereng Gunung Wilis. Menurutnya, lahan seluas 35 hektare ditargetkan tahun depan akan menjadi pusat kopi organik.

1. Kopi organik akan dikerjakan Gabungan Kelompok Tani

Bupati Kediri Targetkan Ekspor dengan Canangkan Desa Kopi OrganikDok. Istimewa

Kemudian, pihaknya menyebutkan akan menunjuk Desa Jugo sebagai pilot project tersebut. Nantinya, kata Mas Dhito, kopi organik ini akan dikerjakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Kita akan lakukan pendampingan end to end-nya. Jadi, biar bisa mencetak biji yang benar berkualitas ekspor,” katanya.

Baca Juga: Bupati Kediri Ingatkan Pejabat Harus Punya Sense Of Crisis

2. Bakal jadi salah satu primadona UMKM

Bupati Kediri Targetkan Ekspor dengan Canangkan Desa Kopi OrganikPlt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun), Anang Widodo. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Untuk mencetak biji kopi kualitas ekspor itu, lanjut Mas Dhito, pihaknya sudah meminta Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun), Anang Widodo, untuk membuat dan me-manage dengan baik production house untuk kopi ini. 

"Terutama saat kopi sudah masuk di production house ini. Kalau production house-nya baik, maka akan menghasilkan kopi yang baik juga,” tandasnya. 

Terlebih tahun depan akan beroperasinya bandara, lanjutnya, Kabupaten Kediri bakal jadi titik tumpu baru setelah Surabaya. Kemudian, menyambut hal tersebut, kopi ini bakal jadi salah satu primadona UMKM yang mempunyai daya jual yang tinggi selain Nanas dan Mangga Podang. 

3. Kabupaten Kediri bisa ekspor minimal 1 ton kopi organik di akhir tahun 2023 atau awal 2024

Bupati Kediri Targetkan Ekspor dengan Canangkan Desa Kopi OrganikIlustrasi kopi. IDN Times/Indiana Malia

Terpisah, Anang menyebutkan bahwa selain pengembangan kopi organik ini, gapoktan juga akan mendapatkan stimulan hewan ternak berupa kambing sebagai pemasok kotoran yang akan dijadikan bahan pupuk organik untuk kopi ini. 

“Ada penguatan ternak. Gapoktan akan mendapatkan kambing yang akan berkembang biak, dan kotorannya akan dikembalikan menjadi pupuk untuk kopi ini,” terangnya. 

Perihal target ekspor yang dicanangkan Mas Dhito, Anang menuturkan jika produksi lancar, di akhir tahun 2023 atau awal 2024 Kabupaten Kediri sudah bisa ekspor minimal 1 ton kopi organik. (WEB)

Terakhir, Anang mengatakan tujuan ekspor yang direncanakan ada 10 negara termasuk negara timur tengah dan Malaysia. (WEB)

Baca Juga: Polisi Gerebek Industri Rumahan Bubuk Petasan di Kediri

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya