Antisipasi RS Penuh, Bupati Kediri akan Tambah RS Darurat COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kediri, IDN Times - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab dipanggil Mas Bup Dhito, mengatakan untuk mengatasi penuhnya rumah sakit, Pemkab Kediri akan menambah Rumah Sakit Darurat COVID-19 sementara.
Lokasi tempatnya masih didiskusikan antara Gedung Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, atau bekas bangunan Dinas Pertabun di area Simpang Lima Gumul.
“Kita akan siapkan satu atau dua Rumah Sakit Darurat Sementara, masih kita diskusikan lagi. Nantinya, Rumah Sakit Darurat ini diperuntukkan untuk penderita COVID-19 dengan gejala ringan karena di RS rujukan yang ada di Kabupaten Kediri sudah penuh,” tutur Mas Bup.
1. Faskes, nakes hingga kesiapan obat harus dipersiapkan
Selain itu, Mas Bup Dhito juga menambahkan bahwa nantinya beberapa hal harus dipersiapkan, dari fasilitas kesehatan (faskes), tenaga kesehatan (nakes) hingga kesiapan obat.
“Termasuk masih kita pertimbangkan apakah jika RS Darurat ini ditempatkan di SKB, konektivitas ke RS untuk perubahan gejala berat membutuhkan waktu yang lama atau tidak,” ungkapnya.
Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi, Pemkot Kediri Libatkan Mahasiswa Kesehatan
2. Pemkab Kediri akan mengevaluasi kembali PPKM Level 3 bersama Forkopimda
Mas Bup Dhito menerangkan, karena di Kabupaten Kediri angka COVID-19 masih cenderung fluktuatif, pihaknya akan mengevaluasi kembali PPKM Level 3 bersama Forkopimda. Selanjutnya akan diputuskan untuk langkah dan tahapan bentuk pelonggaran yang diberikan.
“PPKM Level 3 ini sebenarnya ada kelonggaran. Tapi, kita akan rapatkan dengan Forkopimda terlebih dahulu,” jelasnya.
3. Berikan berbagai bantuan
Sementara itu, Mas Bup Dhito juga sekaligus meninjau tempat isolasi terpadu (Isoter) di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Senin (26/7/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Mas Bup Dhito juga memberikan vitamin, susu, dan roti untuk warga yang menjalani isolasi di SKB tersebut. Tempat Isoter ini ditempati 17 pasien dari maksimal kapasitas okupansi sebanyak 90 pasien. Semuanya termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). (WEB)
Baca Juga: Percepat Tracing, Pemkab Kediri Luncurkan Mobil PCR