Poktan Mandiri Sukses Kembangkan Produk Hortikultura dan Florikultura

Fokus kembangkan budi daya sayuran dan bunga krisan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mengupayakan regenerasi petani. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Kementan ialah mencetak petani milenial, sekaligus melakukan regenerasi petani.

“Kementan melalui BPPSDMP mengambil sejumlah kebijakan pengembangan SDM pertanian, salah satunya melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). Program YESS juga hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di perdesaan dengan menambah ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian bagi masyarakat dan generasi pertanian melalui pelatihan. Diharapkan melalui program ini akan memberikan nilai tambah luar biasa pada sektor sosial dan ekonomi terutama bagi masyarakat pertanian Indonesia,” jelas Dedi, Rabu (2/12/2020).

Salah satu calon penerima manfaat program YESS adalah Jana Rojana yang merupakan petani millennial (37) asal Cianjur dan juga Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mandiri. Jana fokus mengembangkan budi daya sayuran dan bunga krisan, serta mengembangkan pemasaran produk hortikultura dan florikultura. Jana yang tinggal di Kp. Bengkok RT 02 RW 11, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, ini telah berhasil menggaet 63 anggota. 

“Saya ingin sekali mewujudkan usaha pertanian unggul dan mandiri bersama petani dan masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan sosial, ekonomi dan ekologi, pariwisata, dan edukasi,” ujarnya. 

1. Agroekosistem Kabupaten Cianjur sangat mendukung

Poktan Mandiri Sukses Kembangkan Produk Hortikultura dan FlorikulturaDok. Kementan

Ketika ditanya mengapa Jana tertarik menggeluti sektor pertanian, ia mengungkapkan bahwa agroekosistem Kabupaten Cianjur sangat mendukung dan untuk sarana produksi (saprodi) mudah didapat. 

“Di Kabupaten Cianjur banyak petani senior yang berkenan untuk menularkan ilmunya kepada calon-calon petani seperti saya. Selain itu, bicara sektor pertanian, seluruh komoditas pertanian banyak dicari dan digemari oleh konsumen, dan ini menjadi jaminan tersendiri di pasar,” tambahnya. 

Di luas lahan 13,8 hektare (ha), Poktan Mandiri mengembangkan budi daya lettuce mulai dari tahun 2018. Kegiatan bersumber dari ADD Desa yang bekerja sama dengan BUMDes Desa Sinanglaya dengan Kelompok Tani Mandiri.

Untuk pemasaran Lettuce, Poktan Mandiri bekerja sama dengan PT. Wiguna Makmur Persada yang berlokasi di Panyaweuyan Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, sebagai supplier lettuce untuk restoran komersial, seperti McD, Burger King, dan AWl. Kerja sama ini masih berlangsung sampai sekarang yang dituangkan dalam MOU yang telah disepakati. 

Baca Juga: Lewat Program YESS, Kementan Fasilitasi Generasi Muda Terjun ke Pertanian

2. Poktan Mandiri juga mengembangkan krisan potong

Poktan Mandiri Sukses Kembangkan Produk Hortikultura dan FlorikulturaKelompok Tani (Poktan) Mandiri fokus mengembangkan budi daya sayuran dan bunga krisan, serta mengembangkan pemasaran produk hortikultura dan florikultura. (Dok. Kementan)

Selain lettuce, Jana dan anggotanya mengembangkan krisan potong sejak tahun 2019. Poktan Mandiri pun menjalin kerja sama dengan Anwar Floris sebagai investor usaha dan pemasaran hasil produk krisan potong. Pemasaran dilakukan ke kota-kota besar di luar Pulau Jawa, seperti Batam, Makassar, dan Lampung. 

Pada awal pandemik tahun 2020 dan diberlakukan PSBB, Poktan Mandiri tidak terlalu terkena dampaknya karena bunga potong yang dihasilkan terserap ke Pasar Rawa Belong dan mengikuti ajang Bazar di Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur. Upaya selanjutnya adalah rotasi tanam dengan menanam komoditas sayuran di GH krisan. 

3. Poktan Mandiri ingin mengembangkan usahanya menjadi kawasan agrowisata

Poktan Mandiri Sukses Kembangkan Produk Hortikultura dan FlorikulturaKelompok Tani (Poktan) Mandiri fokus mengembangkan budi daya sayuran dan bunga krisan, serta mengembangkan pemasaran produk hortikultura dan florikultura. (Dok. Kementan)

Seorang penyuluh pertanian yang mendampingi Poktan Mandiri, Suci, menjelaskan untuk pengembangan keterampilan kelompok tani dalam menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, Poktan Mandiri menjalin kerja sama ICDF dengan Taiwan Technical Mission dan BBPP Lembang dan P4S Agro Segar Kecamatan Pacet. 

“Poktan Mandiri juga memberikan kesempatan bagi siswa/i PKL dari SMK Pertanian Sukabumi untuk melaksanakan praktik lapangan. Dengan adanya dukungan dari Kepala Desa, Jana dan rekannya ingin mengembangkan usahanya menjadi kawasan agrowisata," ujarnya.

Diharapkan melalui program YESS dapat meningkatkan penumbuhan jiwa kewirausahaan (entrepreneur) bagi para pemuda di perdesaan. Hingga pada akhirnya dapat mendorong terciptanya iklim pertanian yang sehat (ramah lingkungan) dengan menjadi perintis dalam penggunaan input pertanian yang tidak berbahaya dan berbasis pada sumber daya alam lokal, serta menumbuhkan potensi pariwisata lokal berbasis pertanian. (CSC)

Baca Juga: Komitmen Lahirkan Petani Millennial, Kementan Lakukan Berbagai Upaya 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya