Mentan SYL: Pupuk Bersubsidi Komitmen Pemerintah Genjot Pertanian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pupuk bersubsidi merupakan komitmen pemerintah untuk menggenjot pertanian. Diharapkan pula pupuk subsidi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan bisa berdampak pada peningkatan produktivitas sehingga program pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran.
Karena itu, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menjamin dan memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Kudus, Jawa Tengah, tidak akan terganggu dan sesuai dengan jumlah yang dialokasikan.
1. Pupuk bersubsidi diharapkan meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, juga mengutarakan hal serupa.
Menurutnya, pupuk bersubsidi tidak hanya diharapkan bisa berdampak pada peningkatan produktivitas, tetapi juga meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian, melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk.
Baca Juga: Dorong Produktivitas Pangan, Kementan Serahkan 36 Unit Alsintan
2. Pendistribusian pupuk subsidi memegang prinsip 6T
Editor’s picks
Edhy menambahkan bahwa pendistribusian pupuk subsidi memegang prinsip 6T atau 6 Tepat.
"Prinsip distribusi pupuk subsidi yang diterapkan adalah 6T alias 6 Tepat, yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat waktu, tepat harga, dan tepat sasaran," terangnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PT Pusri Saifullah Lasindrang menjamin distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berjalan lancar dan sesuai alokasi yang diterima kabupaten setempat.
3. Petani mesti menggunakan Kartu Tani untuk menebus pupuk bersubsidi
Saifullah mengungkapkan bahwa tahun ini PT Pusri akan mendistribusikan pupuk urea sebanyak 12 ribu ton yang akan diserahterimakan hingga Desember 2021.
Menurutnya, stok pupuk masih cukup karena baru memasuki Februari sehingga alokasinya masih bisa memenuhi kebutuhan petani karena belum banyak yang tersalurkan ke petani.
Petani sendiri dalam menebus pupuk bersubsidi di kios pupuk juga harus menggunakan Kartu Tani yang di dalamnya memuat soal alokasi yang diterima setiap petani selama musim tanam tahun 2021. (CSC)
Baca Juga: Kementan Upayakan Percepatan Implementasi Program Kartu Tani