Indramayu, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri acara panen dan tanam raya padi di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4). Saat tiba di Desa Majakarta, Megawati langsung disambut antusias oleh ratusan petani dan kader PDI Perjuangan.
Mengenakan baju putih, Megawati tiba didampingi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan sejumlah calon anggota legislatif dan pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Dalam orasi kampanyenya, Megawati bercerita tentang petani Indonesia dan mengajak anak muda untuk mau bertani. Ia lantas teringat bapaknya, Presiden pertama Indonesia Sukarno, yang berjuang mempertahankan tanah Indonesia.
“Siapa bapak saya?” tanya Megawati.
“Sukarno,” jawab pendukungnya.
“Bapak saya dikenal rakyat dipanggilnya Bung Karno dan harusnya ingat kalau tidak ada Bung Karno Indonesia tidak akan ada. Tidak ada kemerdekaan,” ujar Megawati.
“Sekarang anak-anak muda bilang kalau sudah merdeka ya merdeka aja bu, saya sedih sekali. Mereka gak tahu perjuangan orangtua kita dijajah Belanda, Jepang,” sambung Mega.
Melihat perjuangan pahlawan yang melawan penjajah, Megawati mengaku heran jika ada yang mau mengubah ideologi Indonesia, Pancasila.
“Saya tanya mau Pancasila atau merubah? Mereka katanya bangsa Indonesia pikirnya mau merubah-ubah, orang melawan penjajah aja beratnya. Baru aja merdeka 70 tahunan sudah mau diubah. Kita perlu pemimpin yang sangat mengerti tujuan ke depan apa. Visi ke depan apa. Setelah saya melihat apa yang dikerjakan Presiden kita, orang ini mau kerja keras sekali, mau kerja, ngomong sopan,” kata Megawati.
Dalam acara ini, Presiden kelima RI itu memanen serta menanam bibit padi buatan kader PDIP Surono Danu bernama Mari Sejahterakan Petani (MSP). Panen ini merupakan panen pertama bibit padi MSP.
Surono Banu mengatakan, awalnya bibit padi ini diniatkan bernama Megawati Soekarnoputri. Namun, untuk mengangkat kesejahteraan petani maka niatan itu urung sehingga namanya menjadi Mari Sejahterakan Petani.
"Padi ini sudah ada dari Aceh sampai Papua," kata Surono.
Surono menjelaskan, untuk di Indramayu, padi MSP sudah ditanam mencapai empat ribu hektare. Paling terbanyak ada di Kalimantan Tengah sekitar seribu hektare.
Dalam sambutannya, Surono menyampaikan keinginannya agar Kementerian Pertanian aktif menyejahterakan kaum marhaen. Sebab, Kementerian Pertanian merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam mengangkat kedaulatan pangan negara.