Arah Dukungan Kelompok Islam di Pemilu 2024 

Suara Islam menyebar ke banyak partai politik

Jakarta, IDN Times — Suara kelompok Islam sering diperebutkan dalam setiap pemilihan umum (pemilu). Khususnya dalam setiap pemilihan presiden (pilpres), suara kelompok Islam kerap kali jadi basis massa utama dengan memasangkan tokoh nasionalis dan agamis di kursi capres-cawapres.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, secara garis besar kelompok Islam di Indonesia memiliki kekuatan besar. Hal itu dikarenakan jumlah masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

“Secara garis besar memang di Indonesia ada kekuatan. Secara umum, cenderung memasangkan nasionalis dan kelompok Islam, dan sesungguhnya dua kelompok itu gak pernah bertentangan,“ kata Ujang saat dihubungi IDN Times, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: PKB-Gerindra Makin Akrab, Koalisi Semut Merah Bareng PKS Batal?

1. Suara poros Islam akan menyebar di banyak partai politik

Arah Dukungan Kelompok Islam di Pemilu 2024 IDN Times/Santi Dewi

Ujang menilai, suara poros Islam akan tersebar di banyak partai politik. Selain itu, banyak pula organisasi berbasis keislaman yang dinilai berpotensi mendulang suara dalam pemilu.

“Kalau saya melihatnya suara poros Islam akan ada di banyak partai, karena kan selain partai politik, ada ormas,” kata Ujang.

Partai politik juga cenderung memiliki organisasi sayap berlandaskan keislaman, seperti Pengajian Al Hidayah di Golkar dan Baitul Muslimin (Bamusi) milik PDIP. Sayap partai ini juga cenderung bakal melakukan manuver politik mendekati kelompok Islam lainnya.

2. Kelompok Islam tidak akan satu suara di Pemilu 2024

Arah Dukungan Kelompok Islam di Pemilu 2024 IDN Times/Galih Persiana

Kendati sama-sama berlandaskan keislaman, Ujang menilai, berbagai kelompok Islam tidak akan satu suara dalam Pemilu 2024.

Seperti layaknya pada Pemilu 2019, suara warga Nahdliyin cenderung lebih banyak berada di kubu PDIP yang mengusung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sementara suara Muhammadiyah dan PKS ada di barisan Gerindra bersama Prabowo-Sandiaga Uno.

“Tidak akan satu suara misalkan kelompok NU ke mana, Muhammadiyah ke mana, ya eks HTI FPI ke mana. Kemungkinan besar akan menyebar dan itu akan jadi hal biasa saja dalam konteks politik,” ujarnya.

3. Menyoal kelompok Islam di kubu PDIP

Arah Dukungan Kelompok Islam di Pemilu 2024 Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Sejauh ini beberapa partai politik berlandaskan keislaman sudah memberikan sinyal koalisi. Namun dari parpol Islam yang ada, belum ada satu pun yang ‘merapat’ kepada kubu Megawati PDIP.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), salah satunya, kini sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan Golkar. Basis suara Muhammadiyah yang berada di PAN juga dinilai cenderung bakal memilih KIB.

Selain itu, PKB di bawah Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sudah memberikan sinyal koalisi dengan Gerindra. Sementara PKS, terlihat cenderung merapat dengan Nasdem yang juga mulai menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat.

“Apakah belum ada kelompok Islam ke PDIP? Kita lihat saja perkembangan ke depan seperti apa. Bagaimana pun PDIP butuh kelompok Islam karena berangkat dari nasionalis. Maka suka tidak suka harus merangkul kelompok Islam itu,” tutur Ujang.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya