Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY, Tolak Jadi Cawapres Usai 2 Periode

Jokowi jangan termakan bujuk rayu 

Jakarta, IDN Times — Mahkamah Konsitusi (MK) mengatakan presiden terpilih dua periode bisa mencalonkan kembali sebagai wakil presiden (wapres) dalam Pemilu selanjutnya. Kabar ini sontak membuat geger karena memunculkan kemungkinan Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2024 sebagai cawapres.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyinggung era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menolak tawaran untuk menjadi cawapres setelah menjabat dua periode.

1. Minta Jokowi contoh sikap SBY

Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY, Tolak Jadi Cawapres Usai 2 PeriodeANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Herzaky menilai Jokowi idealnya mencontoh sikap tegas SBY yang menolak jabatan lain setelah memimpin Indonesia dua periode.

"Ketika pak SBY ditawarkan tiga periode waktu itu dengan tegas menolak tidak, saya hanya mau dua periode. Tegas," kata Herzaky, di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Dia berharap agar Jokowi bisa seperti SBY yang tegas menolak dan turun dari jabatan sebagai presiden secara terhormat.

"Kalau Jokowi ingin memilih jalan yang sama seperti SBY, soft landing ya dengan kondisi yang baik dan dihormati sebagai bapak bangsa sebagai seorang negarawan," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Jokowi Bisa Maju Jadi Cawapres di 2024, PDIP Siap Dukung?

2. Demokrat tunggu pilihan Jokowi

Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY, Tolak Jadi Cawapres Usai 2 Periode(IDN/Teatrika Handoko Putri)

Partai Demokrat, kata Herzaky menunggu langkah Jokowi terkait kans untuk maju kembali sebagai cawapres. Menurutnya sebagai negara demokrasi, kekuasaan mesti mengalami pergantian dengan kehendak rakyat.

"Saya mendukung reformasi, saya menjunjung tinggi dua periode. Saya mempercayai sirkulasi kekuasaan dari Demokrasi. Ini yang kita tunggu dari Jokowi," ucap dia.

3. Jokowi diminta tak termakan bujuk rayu

Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY, Tolak Jadi Cawapres Usai 2 PeriodePresiden Jokowi dan Megawati tiba di Rakernas PDIP, Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. (dok. PDIP)

Juru Bicara DPP Partai Demokrat ini juga menyarankan Jokowi agar tak termakan bujuk rayu untuk kembali menjabat sebagai cawapres di 2024.

"Atau malah termakan bujuk rayu brutus-brutus di sekelilingnya. Yang melakukan permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara," sambung Herzaky.

Dia juga mempertanyakan urgensi munculnya wacana presiden dua periode maju sebagai cawapres. Sebab, aturan perundang-undangan sudah jelas menyebut pembatasan kekuasaan.

"Tapi keputusan MK seperti itu ya silakan saja, kan itu hanya secara legal formal tapi esensinya seperti itu bergantung pada Pak Jokowi memilih langkah yang mana," tuturnya.

Baca Juga: Elite Gerindra: Prabowo Jadi Cawapres Puan, Mimpi Kali Dia!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya