Hari Hutan Sedunia 2022: Yuk Jaga Rimba, Perangi Perubahan Iklim!

Hutan lestari demi keberlanjutan produksi dan konsumsi

Jakarta, IDN Times - Selamat Hari Hutan Internasional 2022! Peringatan hari hutan sedunia atau International Forest Day ini diperingati pada 21 Maret setiap tahunnya. Tema yang diusung tahun ini adalah "Hutan, Keberlanjutan Produksi dan Konsumsi".

Sebagai salah satu makhluk hidup di bumi, manusia sudah selayaknya menjaga kelestarian hutan demi keberlangsungan kehidupan demi masa depan. Sebabnya, hutan, baik secara langsung maupun tidak langsung akan selalu terhubung dengan kehidupan manusia di mana pun berada.

Menurut PBB, pengelolaan hutan yang lestari adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim yang mengancam keberlangsungan hidup manusia di bumi. Dengan demikian, menjaga rimba amat penting untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

Baca Juga: KLHK Rehabilitasi Hutan dan Lahan Seluas 203.386 Hektare 

1. Mengenal sejarah munculnya Hari Hutan Sedunia

Hari Hutan Sedunia 2022: Yuk Jaga Rimba, Perangi Perubahan Iklim!Ilustrasi hutan (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Hari Hutan Sedunia ditetapkan PBB melalui resolusi PBB 67/200 pada 21 Desember 2012. Tujuan diperingatinya Hari Hutan Sedunia yakni sebagai cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan untuk keberlanjutan kehidupan manusia.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) sebelumnya mencatat setiap tahunnya, dunia kehilangan sekitar 10 hektare hutan akibat berbagai aktivitas yang tak bertanggungjawab, salah satunya deforestasi besar-besaran, dan alih fungsi hutan dengan cara pembakaran.

Kondisi tersebut membuat berbagai ekosistem hutan turut musnah dan berdampak besar pada perubahan iklim.

2. Kelestarian hutan, keberlanjutan produksi dan konsumsi untuk manusia

Hari Hutan Sedunia 2022: Yuk Jaga Rimba, Perangi Perubahan Iklim!Ilustrasi masyarakat di kawasan hutan adat. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Setiap manusia di bumi bergantung pada daratan dan lautan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan primer makhluk hidup itu bisa didapatkan dari hutan, sehingga bisa disebut secara langsung manusia sangat bergantung pada hutan yang lestari.

Pada tahun ini, PBB menetapkan tema "Forest and Suistanable Production and Consumption" sebagai pengingat akan fungsi hutan dalam kehidupan manusia. Semakin modern kehidupan, tak bisa menihilkan peran hutan dalam keberlangsungan kehidupan umat manusia.

Karena itu, fungsi hutan tak hanya menyediakan oksigen untuk dihirup, lebih dari itu, hutan juga menyediakan sumber daya untuk diproduksi dan dikonsumsi manusia, hingga salah satu cara dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: KLHK: Areal Hutan dan Lahan yang Terbakar Meningkat

3. Hutan, terlalu berharga untuk hilang

Hari Hutan Sedunia 2022: Yuk Jaga Rimba, Perangi Perubahan Iklim!Ilustrasi hutan (IDN Times/Dhana Kencana)>

Secara tak sadar, kehidupan manusia amat bergantung pada hutan. Minum segelas air, menulis di buku catatan, membangun rumah, bahkan menggunakan internet, tak akan bisa dilakukan tanpa adanya hutan yang lestari.

Penelitian Greenpeace pada 2017 menyebut penggunaan internet berlebihan menjadi salah satu pendukung emisi gas karbon yang bisa merusak lapisan atmosfir. Sementara tak bisa dipungkiri, kehidupan manusia modern saat ini amat bergantung pada internet. Internet kini menjadi salah satu kebutuhan primer manusia.

Di lain sisi, hutan yang lestari merupakan kunci memerangi perubahan iklim. Hutan membantu menyerap gas karbon yang diproduksi manusia agar tak merusak lapisan atmosfir bumi. Sejatinya, hutan membantu manusia tetap hidup dengan modern.

“Pengelolaan hutan yang lestari dan pemanfaatannya atas sumber daya adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim serta berkontribusi pada kemakmuran umat manusia,” kata PBB, dilansir dari situs resmi, Senin (21/3/2022).

Topik:

  • Rochmanudin
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya