Kadin-KLHK Jalin Bisnis Kehutanan Cegah Emisi Gas Rumah Kaca

KLHK gandeng Kadin buka bisnis sektor kehutanan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin), membangun kerja sama di sektor bisnis kehutanan di Indonesia.

Bisnis kehutanan ini dijalankan sekaligus sebagai upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, sesuai program KLHK dalam Forest and Other Land Use (FOLU). 

"Manfaatnya luar biasa sekali, selain meningkatkan perekonomian, juga mengajak pelaku usaha untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, sesuai arahan Presiden Jokowi mencegah krisis iklim," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, di Jakarta, Selasa (11/4/2023). 

Baca Juga: IKN Pakai Lahan Hutan Produksi, Jokowi: Jangan Ada Isu Merusak Hutan

1. Bisnis pengelolaan hutan oleh Kadin

Kadin-KLHK Jalin Bisnis Kehutanan Cegah Emisi Gas Rumah KacaKetua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. (ANTARA/HO-Kadin Indonesia)

Arsjad mengatakan, Kadin Regenerative Forest Business Hub (RFBH) bersama KLHK membangun program bisnis kehutanan, untuk memfasilitasi proses transformasi dalam bisnis pengelolaan hutan menuju Multi Usaha Kehutanan (MUK). 

Program ini sebagai tindak lanjut Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021, tentang penyelenggara kehutanan. 

"Dalam upayanya, Kadin RFBH menggunakan tiga pendekatan untuk membangun enabling condition bagi pengelolaan kehutanan, yaitu learning, dialogues dan implementasi pilot, dengan melibatkan berbagai para pemangku kepentingan," ucap Arsjad. 

2. Sektor hutan tanaman tak berkembang delapan tahun terakhir

Kadin-KLHK Jalin Bisnis Kehutanan Cegah Emisi Gas Rumah KacaPolisi hutan bersama masyarakat rutin melakukan patroli di kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), Kabupaten Mandailinatal. Pelibatan masyarakat dalam perlindungan hutan dinilai cukup efektif untuk mengurangi tekanan terhadap kawasan hutan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut data KLHK, hutan tanaman di Indonesia tak berkembang selama delapan tahun terakhir. Padahal, sektor hutan memiliki porsi terbesar dalam target penurunan gas emisi rumah kaca. 

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, menyebut luas hutan tanaman sejak 2012 hingga 2020 tak berubah, hanya lima juta hektare. Padahal, kata dia, sektor hutan diharapkan bisa menjadi lahan multiguna yang turut menyumbang pengurangan gas emisi rumah kaca. 

"Bisnis multi usaha kehutanan (MUK) sebagai implementasi bsinis regeneratif di sektor kehutanan, sangat sejalan dengan Indonesia FOLU Net Sink 2030," tuturnya. 

Baca Juga: Cek Luas Kawasan Hutan di Indonesia! Dikuasai Hutan Produksi 

3. Alokasi lahan harus merata

Kadin-KLHK Jalin Bisnis Kehutanan Cegah Emisi Gas Rumah Kacailustrasi daerah tropis (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Rhuanda menegaskan alokasi bisnis di sektor hutan harus merata, untuk mencapai FOLU Net Sink 2030. Maka itu, diperlukan peran Kadin yang bisa turut berkontribusi dalam pengelolaan hutan di sektor bisnis. 

"Upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia FOLU Net Sink 2030 perlu diikuti dengan alokasi lahan yang selektif dan terkontrol untuk pembangunan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang adil dan merata," tuturnya. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya