Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap konten-konten yang dikonsumsi anak-anak Indonesia banyak dipengaruhi Amerika Serikat atau Jepang.
Hal tersebut disampaikan Tito Karnavian dalam sambutannya di acara bertajuk "Festival Lindungi Anak di Era Digital", yang digelar di Museum Penerangan, TMII, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Dalam acara itu, enam kementerian/lembaga sekaligus melakukan penandatanganan nota kesepahaman implemenntasi PP Tunas.
Mulanya, Tito menguji anak-anak yang hadir dalam festival itu apakah mengetahui katun-kartun fiktif yang berasal dari luar dan dalam negeri. Tito menguji pengetahuan anak-anak dengan bertanya apakah mengetahui tokoh fiktif seperti Si Unyil, Mak Lampir, Wiro Sableng dan Si Buta dari Gua Hantu.
Dari sekian tokoh fiktif yang ia sebutkan, anak-anak yang berasal dari kalangan Gen Alpha itu hanya mengetahui Si Unyil.
Sementara, banyak dari mereka mengetahui tokoh-tokoh fiktif luar seperti Doraemon hingga Superman. Tito menyimpulkan bahwa konten-konten yang tayang di Indonesia sudah dipengaruhi konten luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
"Artinya apa Batman tau Doraemon tau Gundala nggak tahu. Kita mulai dipengaruhi konten dari Amerika dan Jepang masuk ke pikiran kita. Sedangkan yang asli Indonesia tahunya cuma Si Unyil," kata Tito Karnavian.