Lantik Penjabat Gubernur Sulbar dan Gorontalo, Mendagri Sampaikan Ini

12 Mei 2023, 20:30 WIB

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik Zudan Arif Fakrulloh sebagai penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Barat dan Ismail Pakaya sebagai Pj. Gubernur Gorontalo. (Dok. Kemendagri)

Jakarta, IDN Times -- Atas nama Presiden RI Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik Zudan Arif Fakrulloh sebagai penjabat (Pj.) gubernur Sulawesi Barat dan Ismail Pakaya sebagai Pj. gubernur Gorontalo. Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 39/P Tahun 2023 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.

Prosesi pelantikan itu dilaksanakan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (12/5/2023). Sebagaimana diketahui, Zudan merupakan pejabat tinggi madya yang menjabat sebagai sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), sedangkan Ismail merupakan staf ahli bidang sosial, politik, dan kebijakan publik Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker).

1. Kinerja penjabat dievaluasi tiga bulan sekali

Suasana pelantikan Zudan Arif Fakrulloh (tengah) sebagai penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Barat dan Ismail Pakaya sebagai Pj. Gubernur Gorontalo. (Dok. Kemendagri)

Dalam sambutannya, Mendagri mengatakan, pelantikan ini merupakan momentum penting bagi Sulawesi Barat dan Gorontalo serta menjadi bagian yang monumental dari sistem pemerintahan di Indonesia. Menurut Mendagri, para penjabat yang ditugaskan dalam menjalankan roda pemerintahan daerah dapat dievaluasi per tiga bulan sekali. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016.

“(Keputusan penunjukan Pj.) itu berlaku (maksimal) satu tahun. Setelah satu tahun dapat diperpanjang satu tahun lagi atau diganti dengan orang yang berbeda,” ujar Mendagri.

2. Kemendagri melakukan upaya penyegaran pemimpin di pemerintahan daerah

Suasana pelantikan Zudan Arif Fakrulloh sebagai Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Barat dan Ismail Pakaya sebagai Pj. Gubernur Gorontalo. (Dok. Kemendagri)

Mendagri mengungkapkan, hasil dari evaluasi penjabat tersebut kemudian dibawa ke Sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung oleh presiden. Sidang tersebut turut diikuti oleh wakil presiden, sejumlah menteri, hingga kepala lembaga. Dari rapat tersebut kemudian diputuskan nama penjabat yang bakal bertugas memimpin daerah provinsi.

Mendagri melanjutkan, pergantian penjabat gubernur Sulawesi Barat dan Gorontalo merupakan upaya penyegaran dalam menjalankan pemerintahan daerah. Diketahui, sebelumnya penjabat gubernur Sulawesi Barat dijabat oleh Akmal Malik dan penjabat gubernur Gorontalo dijabat oleh Hamka Hendra Noer.

“Saya kira pengalaman satu tahun Pak Akmal Malik dan Pak Hamka, syukur kepada Allah SWT telah mendapatkan kesempatan menjadi penjabat gubernur dan saya yakin untuk Pak Hamka juga menjadi kebanggaan tersendiri karena pulang kampung,” katanya.

3. Mendagri berharap jajaran penjabat gubernur dapat melakukan terobosan di daerah masing-masing

Prosesi pelantikan penjabat gubernur Sulbar dan Gorontalo yang dilaksanakan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (12/5/2023). (Dok. Kemendagri)

Mendagri meyakini, penjabat gubernur Sulawesi Barat dan Gorontalo yang baru saja dilantik dapat menjalankan tugas dengan optimal. Hal ini didasari oleh latar belakang kinerja keduanya yang dikenal cukup baik dan berkontribusi positif. Mendagri berpesan, jajaran penjabat gubernur tersebut dalam melakukan terobosan di daerah masing-masing.

“Rekan-rekan penjabat tolonglah berpikir berbeda. Jangan begitu masuk ngikutin arus. (Penjabat) kepala daerah yang ditunjuk, itu adalah penugasan dari pemerintah pusat sesuai amanat UU untuk mengisi kekosongan karena adanya jabatan yang habis masa jabatan,” katanya. (WEB)