Mendikdasmen Apresiasi SMP di Surabaya yang Terapkan Tidur Siang

- Menteri Pendidikan mendukung kebijakan sekolah yang menerapkan tidur siang di sekolah hingga sore
- Kebijakan tidur siang kembali ke masing-masing sekolah, bukan kebijakan menteri
- SMPN 39 Surabaya menerapkan tidur siang untuk siswa setiap Rabu
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengapresiasi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 39 Kota Surabaya yang menerapkan tidur siang untuk siswanya. Abdul Mu'ti berharap akan ada banyak lagi sekolah yang menerapkan hal serupa.
"Bagus juga itu, bagus juga. Terutama untuk sekolah-sekolah yang dia sampai sore ya, itu kan memang mereka menyiapkan tempat dan juga mengkondisikan supaya ada tidur siang," ujar Abdul Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2025).
1. Kebijakan tersebut dikembalikan ke masing-masing sekolah

Abdul Mu'ti menjelaskan, kebijakan tersebut dikembalikan ke masing-masing sekolah. Menurutnya, kebijakan tidur siang tidak harus dilakukan oleh menteri.
"Tapi itu kebijakan masing-masing sekolah ya, bukan kebijakan menteri," kata dia.
2. Alasan penerapan tidur siang di sekolah

Diketahui, SMPN 39 Kota Surabaya menerapkan kebijakan tidur siang untuk sis
Alasan sekolah tersebut menerapkan tidur siang untuk mengembalikan fokus siswa.
Program tidur siang diterapkan setiap satu minggu sekali, tepatnya setiap hari Rabu. Durasi tidur siang yakni satu jam, antara pukul 13.00 - 14.00 WIB.
Pantauan IDN Times di sekolah tersebut, siswa sudah membawa peralatan tidur seperti bantal, selimut hingga alas dari rumah. Sebelum memulai tidur siswa terlebih dahulu menata meja dan kursi. Tidur siswa laki-laki dengan perempuan dibatasi dengan meja dan kursi. Mereka pun diminta untuk mengumpulkan handphone di meja guru.
Setelah semua siap, anak-anak pun berbaring di lantai disertai dengan alas. Kemudian, guru melalui pengeras suara akan memandu mereka untuk berdoa.
Setelah itu, musik relaksasi dari pengeras suara dinyalakan. Tak lama, mereka pun memejamkan mata dan tidur.
3. Program tidur siang dinamai relaksasi

Kepala Sekolah SMPN 39 Rini Aswinarti mengatakan, program ini ia namai relaksasi. Latar belakang program tidur siang itu karena guru-guru di sekolah kerap mendapati siswanya tidak semangat di pagi hari. Siswa mengeluh mengantuk karena kurang tidur di malam hari.
"Di jam pembelajaran (anak-anak) selonjoran di bangku, ngantuk dan capek. Muncul dari rapat dinas, ada usulan bagaimana kalau anak diadakan relaksasi," ungkap dia.
Menurutnya, tidur siang ini cukup membantu anak-anak untuk mengembalikan fokus mereka. Anak jadi kembali segar dan bisa belajar dengan baik setelah mereka tidur.
"Kalau fisik menjadi bugar, psikologinya anak bisa cooling down. Dia bisa fokus konsentrasi, kan segar, bisa membangun empati, simpati kepada simpati ke sesama. Nggak emosian. Menjadi ceria, pemaaf, paham situasi, disiplin, belajar juga bis menerap, tanggap," terangnya.
Sebelum program tersebut diterapkan, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Dispendik pun menerima dengan baik program tersebut. "Dinas pendidikan setuju, setuju programnya bagus dan bermanfaat," tuturnya.
Salah satu siswa, Angelina Altha (14) mengaku senang dengan program relaksasi ini. Sebab menurutnya, dia butuh tidur siang agar kembali fokus belajar.
"Saya pas tidur siang senang, karena selama ini anak-anak butuh istirahat selama sekolah butuh istirahat," ungkapnya.
Siswa lainnya, Arya Putra (14) mengaku segar setelah dia tidur siang. Ia pun ingin agar program tersebut terus berjalan."Enak, segar habis tidur siang, bisa meresfesh-kan otak," kata Arya.