Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hasil survei serologi sangat penting sebagai dasar kebijakan berbasis bukti.

“Ke depannya kita seperti apa, baik policy mengenai vaksinasi, policy mengenai PPKM dan policy yang lainnya terkait dengan pandemik, akan kita buat berbasis data ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).

1. Hasil survei menunjukkan kekebalan penduduk Indonesia terhadap COVID-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan hasil Serologi COVID-19. (youtube.com/Kementerian Kesehatan RI)

Budi mengatakan hasil survei serologi yang dilakukan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) merupakan terbesar di dunia.

Menurut Budi hasil survei ini juga akan menunjukkan persentase kekebalan penduduk Indonesia terhadap COVID-19.

“Survei ini memberikan hasil menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS Cov2,” ujar Budi.

 

2. Orang yang sudah terinfeksi COVID-19 dan divaksin punya daya tahan lebih lama

Budi menerangkan antibodi COVID-19 terbentuk berdasarkan dua cara, yakni dari imunisasi yang membentuk antibodi dan terpapar virus. Berdasarkan survei, orang yang terinfeksi COVID-19 kemudian divaksinasi memiliki antibodi tinggi.

“Jadi, kalau ada teman-teman yang sudah pernah kena terinfeksi Covid-19 kemudian divaksin atau sebaliknya, itu antibodinya paling tahan lama dan paling tinggi,” kata Budi.

3. Sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19

Peneliti FKM UI Iwan Ariawan menerangkan hasil survei serologi COVID-19 di Indonesia. (youtube.com/Kementerian Kesehatan RI)

Sementara, Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) l Iwan Ariawan menerangkan berdasarkan hasil survei serologi COVID-19 di Indonesia pada November sampai Desember 2021, hasilnya sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19.

"Jadi kalau secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia pada bulan November sampai Desember 2021 itu sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV2, ini angka yang besar," ujarnya dalam konferensi virtual, Jumat (18/3/2022).

Meski demikian, lanjut Iwan, mereka yang sudah memiliki antibodi tetap bisa terinfeksi COVID-19 namun risiko keparahan sampai meninggal jauh lebih kecil.

 

4. Sebanyak 73,9 persen penduduk yang belum divaksinasi memiliki antibodi COVID-19

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Iwan menambahkan survei tersebut juga mendapatkan hasil menarik, yakni sebanyak 73,9 persen penduduk yang belum divaksinasi ternyata sudah terdeteksi memiliki antibodi COVID-19.

"Mereka dapat (antibodi) baik yang mereka tahu terinfeksi maupun yang tidak tahu," imbuhnya 

Editorial Team