Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes: Pengembangan Vaksin TBC Harus Selaras dengan Kebutuhan Negara

Potret Menkes RI saat menghadiri The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC) di Jenewa pada 20 Mei 2025 (sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Potret Menkes RI saat menghadiri The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC) di Jenewa pada 20 Mei 2025 (sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Intinya sih...
  • Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dorong strategi pengembangan vaksin TBC disesuaikan dengan kebutuhan setiap negara.
  • 15 calon vaksin TBC sedang diuji klinis, menemui tantangan dalam sistem dan pendanaan.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya strategi pengembangan vaksin TBC yang perlu diselaraskan dengan kebutuhan setiap negara.

Hal itu disampaikan Budi saat memimpin The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC) bersama Co-Chair, Dr. Mariângela Simão, Sekretaris Bidang Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Brasil, di Kantor Pusat WHO Jenewa pada 20 Mei 2025. 

“Ada negara yang fokus pada vaksin, tapi ada juga yang lebih membutuhkan peningkatan diagnostik atau pengobatan, maka strategi harus fleksibel dan kontekstual,” ujar Budi dalam sambutannya, dikutip dari siaran pers, Kamis (29/5/2025).

1. Mengalami kemajuan signifikan, vaksin TB masih temui sejumlah tantangan

Ilustrasi obat vaksin (freepik.com/freepik)

Vaksin TB pertama kali diluncurkan bertepatan dengan Sidang Umum PBB ke-78 pada tahun 2023 sebagai forum kolaborasi antarnegara dengan mitra global untuk mendukung percepatan inovasi vaksin TBC.

Hingga kini, terdapat 15 calon vaksin TBC yang sedang berada di tahap uji klinis, termasuk 6 di fase 3. Hal ini menunjukkan kemajuan yang signifikan, tetapi masih menemui sejumlah tantangan, terutama dalam kesiapan sistem dan pendanaan. 

2. Menkes tegaskan komitmen Indonesia dalam pengembangan vaksin

Fasilitas produksi vaksin Biofarma di Bandung, Jawa Barat. (dok. Biofarma)

Budi juga menegaskan komitmen aktif Indonesia dalam riset dan pengembangan vaksin TBC, melalui berbagai kemitraan internasional.

Di antaranya uji klinis vaksin dengan perusahaan vaksin CanSino dan PT Etana, serta kolaborasi untuk pengembangan benih vaksin protein rekombinan oleh Lipotek dan PT Biofarma. 

3. Penguatan sistem dan pendanaan untuk vaksin TBC

ilustrasi vaksin (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pertemuan ini juga turut menyoroti pentingnya mengintegrasikan agenda vaksin TBC ke dalam sistem kesehatan nasional serta cakupan kesehatan semesta (UHC).

Dalam aspek pendanaan, dibahas mengenai opsi pembiayaan campuran, terutama bagi negara-negara berpendapatan menengah seperti Indonesia. 

Salah satu rencana prioritas ke depannya adalah penyelenggaraan High-Level Meeting on TB Vaccine Financing & Access di sela-sela KTT G20 yang akan berlangsung pada November 2025 di Afrika Selatan. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat dukungan politik dan komitmen pembiayaan dari negara-negara anggota G20. 

Dalam pernyataan penutupnya, Menkes RI menekankan, meskipun jalan ke depan tidak muda, kolaborasi global dan komitmen bersama merupakan kunci

“Kita tidak bisa menunggu. Kita harus bergerak cepat, bersama, dan berani untuk mengakhiri TBC melalui inovasi vaksin,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us