Menkes: Wabah Campak di Amerika karena Warganya Anti-Vaksin

- Menteri Kesehatan ingatkan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin
- Kasus campak di Amerika dipicu ketidakpercayaan terhadap vaksin dan penyebaran hoaks di media sosial
- Budi khawatir hal serupa terjadi di Indonesia yang dampaknya fatal karena tidak mau diimunisasi
Jakarta, IDN Times – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin, terutama dalam menghadapi maraknya hoaks di media sosial.
Ia mencontohkan saat ini kasus campak merebak di Amerika Serikat salah satunya dipicu oleh ketidakpercayaan terhadap vaksin.
"Jadi campak itu di Amerika. Di sana kan banyak yang tidak percaya dengan vaksin, anti-vaksin. Campak Rubella itu ada vaksinnya, namanya MR," ujar Budi di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025).
1. Masyarakat percaya hoaks

Menurutnya, ketidakpercayaan tersebut diperburuk oleh penyebaran hoaks di media sosial yang mempengaruhi masyarakat.
"Karena ketidakpercayaan ini, hoaks ini menyebar ke media-media sosial, itu jadi sangat berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat pada vaksin di sana," ujarnya.
2. Banyak anak tertular penyakit karena tidak mau diimunisasi

Budi khawatir hal serupa terjadi di Indonesia yang dampaknya fatal karena tidak mau diimunisasi karena tidak percaya dengan vaksin.
"Kasihan banyak orang yang akan meninggal karena ketidakpercayaan terhadap vaksin. Akibatnya banyak anak-anak yang tidak terimunisasi dan mereka tertular dan akibatnya fatal."
3. Menkes minta informasi hoaks jangan disebar

Budi meminta agar informasi yang tidak benar sumbernya atau hoaks tidak disebarkan di media sosial.
"Saya minta jangan percaya kepada sesuatu yang sifatnya unscientific, hoaks, dan itu disebar-sebarin di WA Group dan di media sosial, padahal itu sebenarnya sangat berbahaya bagi masyarakat," kata Budi.