Pengurus Koalisi Ojol Nasional, Mohammad Rahman Tohir, satu dari delapan driver ojol yang dipanggil ke Istana Wapres pada 31 Agustus 2025. (IDN Times/Santi Dewi)
Salah satu peserta pertemuan yang diragukan keasliannya sebagai ojol adalah Mohammad Rahman Tohir. Dia menjadi salah satu sasaran dari warganet untuk dikuliti identitasnya.
Sebab, Rahman Tohir sempat mengucap kata "taruna" saat diwawancara. Kemudian, pola bicaranya terstruktur dengan begitu baik.
Ketika ditelusuri lewat Pim Eyes, Rahman Tohir beberapa kali ikut dalam demonstrasi yang mengatasnamakan ojol. Wajahnya tertangkap kamera sedang berdemonstrasi pada 8 Mei 2025 lalu di depan Kementerian Tenaga Kerja soal narasi Bonus Hari Raya (BHR). Terlihat, dalam momen itu dia berdiri bersama Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON), Andi Kristianto.
Sementara, sosok Andi yang menjelaskan isi pembicaraan Rahman Tohir dengan Gibran, juga ikut dalam demonstrasi di depan Kemenaker. Bedanya, kala itu rambut Andi belum dicat pirang.
Soal panggilan "taruna", Andi angkat bicara. Dia menyatakan jika hal tersebut bukan kesalahan yang dilakukan oleh Rahman Tohir.
"Jadi, dalam setiap komunitas dan bahkan ojol, hampir semua mengetahui, apabila ketua komunitas menamakan anggotanya itu sebagai taruna," ujar Andi ketika berbincang dengan IDN Times di Pesantren Abdurrahman, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).
Rahman Tohir ketika berdemonstrasi, saat diwawancara IDN Times soal BHR, menyatakan diri sebagai Ketua Divisi Hukum KON. Dalam pengakuannya, pada Selasa (2/9/2025) Rahman Tohir yang ditemui bersamaan dengan Andi di Pulo Gadung, merupakan lulusan dari Universitas 17 Agustus 1945, jurusan hukum internasional. Setelah ditelusuri, kampus ini berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dan sudah berdiri sejak 14 Juli 1952.
Sebelum menjadi ojol, Rahman Tohir mengaku sempat menjadi advokat. Dia kemudian menunjukkan kartu keanggotannya di Peradi yang sudah berakhir sejak 2012 lalu.
"Jadi, wajar kalau saya punya public speaking baik. Ini adalah kartu keanggotaan saya dulu di Peradi pada 2012, tapi tidak saya perpanjang lagi. Sekali lagi, public speaking memang di bidang saya. Kok itu dipermasalahkan," ujar Rahman ketika berbincang dengan IDN Times di Pondok Pesantren Abdurrahman, Jakarta Timur pada Selasa (2/9/2025) sambil menunjukkan kartu keanggotan Peradinya.
Ketua Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional, Muhammad Rahman Tohir (IDN Times/Dini Suciatiningrum)