Koalisi Ojol: Taruna adalah Panggilan ke Sesama Driver di Komunitas

- Ketua Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, menjelaskan penggunaan kata 'taruna' di komunitas ojol sebagai panggilan sesama driver.
- Andi menyayangkan narasi negatif dan pandangan rendah terhadap ojol, serta menegaskan bahwa tidak semua ojol berasal dari kelas paling bawah dan tidak mampu.
- Andi juga menyinggung bahwa banyak pengemudi ojol memiliki pendidikan di atas SMA, bahkan ada yang lulus S1 hingga S2, serta menyebut seorang CEO ikut turun menjadi pengemudi ojek daring untuk merasakan solidaritas.
Jakarta, IDN Times - Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto menjelaskan, kata 'taruna' yang diucapkan oleh salah satu pengurusnya Mohammad Rahman Tohir usai bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres pada Minggu (31/8/2025). Menurutnya, Rahman bukan keliru menyebut kata 'taruna'.
Dia menjelaskan, kata tersebut memang lazim digunakan di dalam komunitas pengemudi ojek online alias ojol.
"Jadi, dalam setiap komunitas ojol dan bahkan ojol pun, hampir semua mengetahui, apabila ketua komunitas menamakan anggotanya itu sebagai taruna," ujar Andi ketika berbincang dengan IDN Times di Pesantren Abdurrahman, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).
Ia pun menyayangkan narasi yang beredar di ruang publik tentang keberadaan mereka malah cenderung negatif dan dipandang rendah.
"Apakah ojol tidak boleh mengeluarkan narasi yang sifatnya akademis? Kan sah-sah saja. Jangan pikir ojol itu adalah orang yang (datang) dari kelas paling bawah dan tidak mampu," katanya.
Ia mengaku juga mendengar perdebatan mengenai salah satu dari delapan pengemudi ojol yang datang ke Istana Wapres menggunakan sepatu dari jenama tertentu dengan harga fantastis. Andi menyebut tidak semua pengemudi ojol tak mengenyam bangku pendidikan.
"Banyak kok ojol yang mengenyam pendidikan itu lebih dari SMA. Ada yang S1 hingga S2," ujarnya.
Andi turut menyebut seorang CEO yang ikut turun mencicipi pengalaman menjadi pengemudi ojek daring. "Dia juga turun dan ingin tahu seberapa besar solidaritas kawan-kawan online. Apakah bisa dikatakan bahwa ojol ini hanya datang dari kalangan menengah ke bawah?" tanyanya.