BKN Minta Masyarakat Jangan Harap Lulus CPNS Lewat Jalur Belakang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Kepegawaian Negara (BKN) angkat bicara terkait maraknya kasus penipuan yang menjanjikan korbannya lulus seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Plt Kepala BKN, Bima Haria Wibisana, meminta masyarakat tak percaya dengan janji palsu itu.
Sebab, sejak tujuh tahun terkahir, seleksi CPNS sudah menggunakan sistem teknologi Compter Assisted Tes (CAT). Hasil dari CAT tidak dapat dimanipulasi.
"Masyarakat ternyata masih banyak yang menginginkan masuk ASN tanpa jalur yang semestinya. Jadi, sebetulnya dua-duanya salah, calonnya salah dan masyarakat yang percaya juga salah," kata Bima.
Dia meminta kepada masyarakat yang ingin lulus seleksi CPNS untuk percaya diri.
"Salah satunya dengan persiapan yang baik dan tentunya berdoa," ucapnya.
Baca Juga: Nilai Tertinggi SKD CPNS dan PPPK Non-Guru 2021 di 10 Instansi
1. Begini cara laporkan kasus penipuan CPNS ke Badan Kepegawaian Negara
Ada sejumlah media yang bisa dimanfaatkan untuk membuat laporan. Mulai dari SMS ke 1708 dengan format BKN (spasi) isi aduan.
Kemudian, bisa melalui Twitter BKN dengan format #LAPORBKN (spasi) isi aduan. Selain itu bisa melalui laman lapor.go.id. Di laman tersebut bisa memilih form pengaduan.
Berdasarkan grafik yang ada, mayoritas laporan sedang diproses dan sudah selesai. Namun, tidak disebutkan persentasenya.
Editor’s picks
Baca Juga: Begini Cara Laporkan Kasus Penipuan CPNS ke Badan Kepegawaian Negara
2. Ciri-ciri modus penipuan CPNS
Melalui akun Twitter @BKNgoid, ada tiga ciri-ciri yang harus dikenali mengenai modus penipuan CPNS. Pertama, janji akan diterima seleksi CPNS tanpa tes, atau melalui ujian yang disebutkan "hanya formalitas".
Padahal, hasil CPNS saat ini diumumkan secara resmi oleh pemerintah secara terbuka. Ciri yang kedua meminta sejumlah tarif.
Bila ada yang menjanjikan lulus CPNS dengan meminta tarif, itu bisa masuk dalam kategori penipuan. Sebab, tes CPNS tidak pernah dipungut biaya.
3. Pelaku menunjukkan SK palsu untuk membuat korban percaya
Biasanya, pelaku menggunakan SK palsu untuk membuat korban percaya. Para pelaku biasanya mencatut instansi pemerintah.
Jadi, jangan sampai kamu rugi puluhan hingga ratusan juta rupiah ya, hanya demi ingin menjadi PNS. Lebih baik, uang tersebut jadi modal usaha daripada untuk menyuap.
Baca Juga: 15 Persen CPNS Pemprov Jatim Tak Ikut SKD, Ini Alasannya