BMKG Minta Warga Waspada Banjir Bandang dan Longsor Usai Gempa Cianjur

Lereng-lereng yang rapuh bisa memicu terjadinya longsor

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga waspada adanya bencana lanjutan, seperti longsor dan banjir bandang usai gempa Magnitudo (M) 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/22/2022) siang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, imbauan tersebut dikhususkan bagi warga Cianjur yang tinggal di wilayah lereng.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," ujar Dwikorita, Selasa (22/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Dwikorita meminta masyarakat untuk tidak memaksakan diri kembali ke rumah. Terutama bagi mereka yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4,2 dan terkecil 1,5 Magnitudo," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dengan masifnya kerusakan dan banyak korban, Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status tanggap darurat selama 1 bulan sejak 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022.

"Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai tanggal 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman," ujar Muhari dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Hingga Pukul 04.00 WIB, Ada 114 Gempa Susulan di Kabupaten Cianjur 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya