BMKG Prediksi Bibit Siklon Tropis Terbentuk di Laut Arafura Saat Natal

Pembentukan bibit siklon tropis semakin kuat saat Natal

Jakarta, IDN Times - Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), terus memantau potensi terbentuknya bibit Siklon Tropis yang berada di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura. Lokasi terdekat di wilayah Indonesia berada di perairan selatan Kepulauan Tanibar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam 72 jam ke depan, potensi bibit Siklon Tropis terus menjauhi wilayah Indonesia. Meski demikian, dampak cuaca tidak langsungnya masih ada.

"Jadi, diperkirakan apabila nanti tebentuk badai tropis itu sudah di bawah area tanggung jawab monitoring pihak Australia. Namun dampaknya secara tidak langsung akan berpengaruh dan dapat menimbulkan hal yang perlu diantisipasi di wilayah Indonesia," ujar Rita dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?

1. Pembentukan bibit siklon semakin tinggi saat Natal, Sabtu 25 Desember

BMKG Prediksi Bibit Siklon Tropis Terbentuk di Laut Arafura Saat NatalRuang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Rita menerangkan, area suspect pembentukan bibit siklon semakin menguat dalam 3 hari ke depan, terutama saat Natal, Sabtu 25 Desember hingga Minggu 26 Desember 2021.

"Di hari Jumat atau 48 jam ke depan potensi meningkat dari rendah hingga sedang, dan hari Sabtu, 72 jam ke depan potensi meningkat lagi dari sedang hingga tinggi, dan hari Minggu, 96 jam ke depan potensinya diperkirakan menjadi tinggi," ucapnya.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Waspada NTT, Ada Potensi Bibit Siklon di Laut Timor

2. Muncul dampak cuaca tak langsung

BMKG Prediksi Bibit Siklon Tropis Terbentuk di Laut Arafura Saat NatalIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Dengan adanya potensi bibit siklon, kata Rita, muncul dampak cuaca tak langsung di wilayah Indonesia, khususnya di sekitar Nusa Tenggara Timur.

Berikut dampak cuaca tak langsungnya:

- Potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
- Potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
- Potensi tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kep.Aru, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare - Agats bagian utara, dan Laut Arafura
- Potensi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Kai, dan Perairan Fakfak.

3. Siklon Tropis Rai sudah punah

BMKG Prediksi Bibit Siklon Tropis Terbentuk di Laut Arafura Saat NatalBibit Siklon Tropis 99S (Dok. BMKG)

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab mengatakan, hilangnya Siklon Tropis Rai membuat musim hujan di Indonesia semakin nyata.

"Siklon Rai yang ada di utara sudah punah. Kalau di utara agak beda memang, ketika siklon punah kondisi musim hujan kita akan lebih kentara lagi," ujar Fachri.

Fachri menjelaskan, penyebab musim hujan semakin nyata saat Siklon Tropis Rai punah, karena siklon yang ada di utara Indonesia biasanya menutup udara basah.

"Siklon yang ada di utara itu seperti blocking, menghambat arus udara dari utara yang masuk ke Indonesia, jadi wilayah selatan seperti Jawa ketika ada siklon di utara, itu asupan udara basahnya terhalang dengan adanya siklon itu," ucapnya.

"Jadi kalau kita kan Siklon Tropis itu sebagai gangguan tropis, mengganggu kenormalan, di satu sisi menghasilkan hujan tapi di sisi yg lain itu ngeblok udara basah," katanya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya