BOR Wisma Atlet Turun, Moeldoko: Contoh Keberhasilan PPKM 

Kasus aktif COVID-19 juga mengalami penurunan

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengunjungi Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Dalam kunjungannya, Moeldoko menjelaskan angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di Wisma Atlet menurun.

"Saya tadi sudah mendapatkan laporan dari petugas yang ada di sini, indikasi yang cukup menggembirakan, saya mendengarkan bahwa hunian atau BOR di Wisma Atlet itu sudah 25 persen," ujar Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/3022).

Menurutnya, puncak tertinggi BOR di Wisma Atlet terjadi pada 30 Juni 2021. Kala itu, angka keterisian tempat tidur mencapai 90 persen. 

"Alhamdulillah saat ini telah mengalami penurunan signifikan," katanya.

Baca Juga: Angka BOR RS dan Kasus COVID-19 Turun dalam 2 Pekan

1. PPKM diklaim efektif turunkan BOR

BOR Wisma Atlet Turun, Moeldoko: Contoh Keberhasilan PPKM Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Pada kesempatan yang sama, Moeldoko mengklaim penurunan BOR terjadi karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Wisma Atlet ini bisa mencari sebuah contoh PPKM bisa menurunkan angka BOR yang menjadi salah satu indikator penentuan PPKM," ucap mantan Panglima TNI itu.

Menurutnya, secara nasional kondisi BOR saat ini adalah 56,81 persen. BOR di Jawa-Bali turun menjadi 57,4 persen, sisanya di luar dua pulau itu turun menjadi 56 persen.

Baca Juga: Wisma Atlet untuk Karantina Beda Lokasi dengan RS Darurat Wisma Atlet

2. Kasus harian COVID-19 menurun

BOR Wisma Atlet Turun, Moeldoko: Contoh Keberhasilan PPKM Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan kasus harian COVID-19 juga mengalami penurunan. Dalam dua pekan lalu, kata dia, kasus harian rata-rata lebih dari 40 ribu. 

"Tapi kemarin sudah menurun lagi menjadi 35.764 kasus. Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun," katanya.

3. Kasus COVID-19 dinilai dinamis

BOR Wisma Atlet Turun, Moeldoko: Contoh Keberhasilan PPKM Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati begitu, Moeldoko mengatakan bila kondisi pandemik COVID-19 masih sangat dinamis. Ketika ditekan di satu tempat, maka lonjakan infeksi bisa saja muncul di daerah lain.

"Itulah situasinya memang seperti itu dan kondisi sama yang terjadi di luar ya. Tadinya sudah tenang, tau tau muncul serangan baru. Itu selalu seperti itu. Untuk itu, pola-pola musuh yang seperti ini harus dikenali dengan baik oleh kita semuanya," ujarnya.

Baca Juga: Epidemiolog: Long COVID-19 Lebih Banyak Dialami Wanita 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya